Makna aqidah berarti mengesa kan Alloh atau bahwa Alloh hanya satu. Dan kededekan hamba di sini adalah sebagai hamba yang menyembah nya hanya kepada Alloh semata tidak ada lagi yang di sembah kecuali Alloh. Hal ini berkaitan dengan apa yang di sebut dengan aqidah yakni apa yang di yakini oleh seseorang. Aqidah yang benar menjadi landasan bagi seseorang untuk melakukan amal dan perbuatan yang baik. Karena dengan aqidah yang benar akan menuntun kita ke jalan yang lebih baik lagi di bidang norma dan nilai ke peribadian kita sendiri.
Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik daya mental maupun emosional yang di arahkan pada tabiat manusia dan kepada sesamanya. Untuk itu pendidikan perlu di arahkan kepada kesadaran akqidah kita kepada Alloh SWT. Kalau kita lihat pendidikan sekarang hanya terfokus kepada pengembangan kecerdasan intelektual saja dan memisahkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan. Sehingga menghasilkan manusia-manusia yang cerdas tapi kosong dalam nilai sepiritual. Kecerdasan intelektual yang sampai sekarang di banggakan oleh orang tua dan praktis pendidikan, dalam kenyataan tidak sepenuhnya mendukung kesuksesan seseorang banyak orang secara intelektual berhasil dengan nilai-nilai rapot dan hasil ujian yang bagus akan tetapi kehidupan setelah dewasa tidak berhasil. Sebagai catatan saja umumnya untuk keberhasilan seseorang saat ini diukur dari banyaknya harta dan tingginya kedudukanatau jabatan yang berhasil ia raih.
Kemudian ditemukanlah kecerdasan emosional yang dipercaya lebih banyak mempengaruhi kesuksesan Seseorang daripada IQ itu sendiri. Kemudian ditemukan juga kecerdasan spiritual yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshal, masing-masing dari Havard University dan Oxford University . Dimana SQ ternyata lebih menentukan kesuksesan seseorang dari pada IQ dan EQ.Untuk itu dalam proses pendidikan harus ditanamkan aqidah yang benar untuk menggabungkan tiga unsur kecerdasan yakni kecerdasann intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sehingga mencetak generasi yang terbaik. Tujuan pendidikan Islama dalah membentuk generasi berkualitas pemimpin, yakni
(1)berkepribadian Islam,
(2) menguasai pengetahuan Islam, dan
(3)menguasai ilmu kehidupan (sains dan teknologi) yang memadai.
Apabila ke tiga tujuan ini tercapai, maka akan terwujudlah generasip Pemimpin yang individunya memiliki ciri sebagai insan yang sholeh/sholehah, sehat, cerdas dan peduli bangsa.
Upaya mencapai pendidikan Islam ini sangat erat kaitannya dengan sistem hidup Islam. Sebagai bagian yang menyatu dari sistem kehidupan Islam, pendidikan memperoleh masukan dari Suprasistem, yakni keluarga masyarakat atau lingkungan, dan memberikan hasil bagi Suprasistem tersebut, sementara sub-sub sistem yang membentuk sistem pendidikan antara lain tujuan pendidikan itu sendiri, anak didik pelajar ataupun mahasiswa, manajemen, struktur dan jadwal waktu, materi, tenaga pendidik atau pengajar dan pelaksana, alat bantu belajar, teknologi, fasilitas, kendali mutupe, penelitian dan biaya pendidikan.
Proses pendidikan dapat terjadi di mana saja,
sehingga berdasarkan pengorganisasian serta struktur dan tempat
terjadinya proses tersebut dikenal adanya pendidikan sekolah dan
pendidikan luar sekolah. Melalui proses ini diperoleh hasil
pendidikan yang mengacu pada tujuan pendidikan yang telah
ditentukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H