Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Iman dengan Fisika

Diperbarui: 26 November 2022   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta ini,dengan objek kajiannya meliputi gejala alam yang tidak hidup dan terikat dalam lingkup ruang dan waktu. Tidak hanya gejala alam yang di bumi saja, tetapi juga gejala alam di alam semesta yang luasnya belum ditemukan batasnya ini. Fisika mengantarkan manusia untuk mengenal fenomena-fenomena yang ada di alam ini,seperti fenomena gerhana,pasang surut air laut,tsunami,dll. Fisika juga membantu manusia dalam hal mengembangkan teknologi, misalnya dengan ditemukannya listrik kini manusia bisa menciptakan peralatan-peralatan canggih seperti handphone,komputer,televisi,dll.

Jadi dengan adanya fisika itu justru memudahkan hidup, namun walau begitu di masa sekarang tidak sedikit orang yang jika mendengar kata fisika, itu langsung merasa pusing dan takut. Tidak jarang juga ada orang yang menganggap bahwa belajar fisika itu tidak ada gunanya mending belajar ilmu agama aja yang sudah jelas manfaatnya.Lantas benarkah belajar fisika itu tidak ada gunanya? Apakah hanya orang yang belajar ilmu agama saja yang  meningkat imannya? Oke mari kita bahas kuy.

Pertama-tama perlu disadari bahwa iman bukanlah wilayah fisika, fisika itu sendiri hanya membantu menjelaskan secara empiris dan rasio tentang dunia ini. Jadi iman itu pastinya urusan hati bukan urusan otak(pikiran), maka tidak heran jika ada ilmuwan fisika yang genius itu beriman dan beragama tetapi juga ada yang atheis.Proses di hati manusia tidak banyak diketahui ilmu,akibatnya tidak ada ilmu yang bisa membuat orang jatuh cinta,membenci atau kecewa. Meski iman itu urusan hati,pikiran juga bisa mendekatkan manusia kepada pencipta ketika merenungkan tentang penciptaan alam semesta dan juga bisa melenyapkan iman.
Ada banyak hal dalam fisika yang mungkin saja setelah dipikir-pikir bisa meningkatkan dan  menebalkan iman, seperti misalnya :

1.Peristiwa Isra’ Mi’raj
Siapa sih yang tidak tahu peristiwa Isra’ Mi’raj ini,yap betul sekali ini adalah perisitiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dari Masjidil Aqsa ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha pada malam 27 Rajab. Perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu  satumalam saja, nah sebenarnya kita bisa loh mengaitkan peristiwa tersebut dengan fisika, pada tahun 1915 Albert Einstein mengusulkan teori relativitas yang mematahkan anggapan bahwa ruang dan waktu itu mutlak.

Teori relativitas menimbulkan konsekuensi konsep dilatasi waktu yang berbunyi “besarnya selang waktu bergerak relatif sebanding dengan besarnya selang waktu diam relatif dan berbanding terbalik dengan akar dari selisih antara pembagian kuadrat dari kecepatan dengan kecepatan cahaya dan satu. Singkatnya semakin cepat sebuah objek bergerak maka waktu yang dirasakan akan melambat, dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad menaiki hewan bernama buraq yang melaju dengan kecepatan mungkin melebihi cahaya. Maka tidak heran jika peristiwa tersebut hanya berlangsung dalam satu malam karena sesuai konsep dilatasi waktu, waktu yang dirasakan Nabi Muhammad SAW melambat akibat melakukan perjalanan dengan kecepatan melebihi cahaya.

2.Percobaan Celah Ganda
Pada tahun 1800-an, Thomas Young melakukan sebuah percobaan dengan menembakkan seberkas cahaya pada dua celah,singkatnya hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya itu bisa berlaku sebagai partikel dan gelombang secara bersamaan. Partikel berkaitan dengan wujud fisik yang dapat disentuh dan dilihat, sedangkan gelombang berkaitan dengan wujud ghaib yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan.

Indra penglihatan kita yaitu mata melihat objek dengan menyerap cahaya yang dipancarkan objek tersebut, lantas jika cahaya bisa berlaku sebagai partikel dan gelombang bagaimana kita bisa percaya dengan penglihatan kita?. Jangan-jangan segala hal yang kita lihat belum tentu benar adanya, bisa jadi ini semua hanyalah ilusi yang diciptakan otak.

Segala yang ada didunia ini (termasuk kita) mungkin tidak pernah ada mereka ada karna kita menganggap ada, hal ini diperkuat dengan adanya kajian fisika kuantum yang meneliti partikel dalam ukuran subatomik. Ketika kita memperbesar atom didalamnya terdapat elektron, proton dan neutron. Ketika memperbesar elektron/proton/neutron didalamnya terdapat quark. Ketika memperbesar quark ternyata didalamnya kosong (ketiadaan).
Jadi apa ini, ilmuwan bercanda kah? Masa iya elemen dasar yang menyusun kehidupan berasal dari ketiadaan, aneh kan. Maka dari itu  yang benar-benar  ada (wujud) di alam ini hanyalah Allah SWT yang Maha ada (Wujud) Wallahu a’lam bishawab.

3.Symmetry (Sempurna), Singularity (Tunggal), dan infinity (tak terbatas/terukur)

Fisikawan Michio Kaku berkata bahwa jika hukum alam ada dalam bentuk yang terlalu sempurna atau simetris maka kehidupan tidak ada sama sekali. Alam ini bekerja justru karena ada cacat pada setiap komponen itu yang menjadikan kita bisa melihat realita, alam ini bekerja karna setiap hukum alam membatasi kesempurnaannya karena ia hanyalah potongan dari kesempurnaan sesungguhnya yang dalam matematika disebut simetri.

Alam semesta memiliki awal dan selalu meluas menjauhi satu sama lain, jika waktu dibalik maka ada masa dimana alam semesta berawal dari satu titik sebelum terjadinya big bang. Mungkin beberapa orang menyangka alam semesta tadinya kosong lalu big bang mengisinya, namun tidak, bahkan ruang kosong dan waktu pun tidak ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline