Lihat ke Halaman Asli

Ronald Anthony

Penulis Lepas

Saturday Morning #4 - "Waras di Tengah Pandemi"

Diperbarui: 20 Juni 2020   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Dunia sekarang berubah dengan sangat cepat, kondisi pandemi memaksakan kita semua harus berada di rumah saja. Walaupun, saya tetap harus berangkat ke kantor untuk bertemu atau sekedar bercengkerama dengan kolega. Ah, saya terlampau malas untuk bercerita soal pandemi karena lebih banyak pusingnya. 

Pusing karena banyak urusan pekerjaan yang terbengkalai, pusing karena banyak jadwal-jadwal yang  harus diubah secara online, dan lebih pusing lagi setoran menurun drastis. Itulah sederet kepusingan saya melihat pandemi ini. Walaupun gaung "New Normal" digaungkan tapi tampaknya masyarakat kota ini tetap saja beraktivitas seperti biasa.

Pandemi yang berlangsung selama lebih kurang 3 bulan banyak yang membuat orang tersadar bahwa quality 

Mari kita tingalkan sejenak, bicara pandemi terlalu sering terlampau membuat saya menjadi sinis melihat kelakuan warga kita yang susah diatur namun takut kalau terkena. Pandemi yang terjadi saat ini membuat saya banyak memutar  otak mencari cara agar aktivitas saya bisa terisi selain bekerja sehingga pada akhirnya harapan saya  agar aktivitas di rumah menjadi tidak membosankan. 

Media sosial masa kini banyak memberikan kemudahan kepada  masyarakat sekarang. Mulai dari Resep Masakan praktis yang bisa dilakukan di rumah, Tips Foto yang instagramable selama di rumah, jalan-jalan virtual, bahkan sampai aplikasi tik-tok juga menjadi idola saat ini untuk mengusir rasa bosan .

Hal ini pun dapat kita konfirmasi dari dari hasil penelitian yang dilakukan American Psychiatric Association (APA) bahwa lebih dari sepertiga responden (36%) mengatakan pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan mental mereka, dan 59% menjawab efeknya cukup berat pada kehidupan sehari-hari. 

Lebih dari sepertiga responen (36%) mengatakan pandemi Covid-19 berdampak serius pada kesehatan mental mereka, dan 59% menjawab efeknya cukup berat pada kehidupan sehari-hari. Dari fakta-fakta yang kita lihat tadi sehingga menjadi wajar untuk mencari sebanyak-banyaknya aktifitas agar anda tidak menjadi stress karena pandemi ini benar-benar membuat kita banyak merenung di rumah.

Senada dengan hal tersebut diatas, tingkat stress saya selama masa pandemi ini juga meningkat secara tajam. Saya mencoba berbagai aktivitas mulai dari bersepeda, kuliner masak-masakan, nonton series. Namun ternyata, saya belum menemukan yang pas dalam membuat saya enjoy menjalani hari-hari karantina ini. 

Sampai akhirnya, beberapa minggu yang lalu teman saya merekomendasikan sebuah aktivitas yang tampaknya cukup menarik untuk saya jalankan yaitu melukis. Saya mencoba aktivitas melukis tersebut dan ternyata lumayan untuk membunuh waktu yang panjang selama pandemi ini. Ketika, saya bergabung ternyata banyak sekali yang ikut serta dalam kelas melukis 500 orang dalam sekali melukis.

Lakon di tengah pandemi harus membuat kita kreatif dan serba inovatif sebab banyak resolusi yang tercipta di tahun 2020 ini sedikit harus direvisi menyesuaikan kondisi. Terkadang, kita harus menyadari "manusi berencana, tapi Tuhanlah yang menentukan". Banyak cara dan alternatif yang sedang dipikirkan dan bersiap menghadapi kondisi pandemi ini. 

Barangkali betul yang diungkapkan Yuvel Noah Harari dalam tulisannya the world after coronavirus yaitu "Umat manusia saat ini sedang menghadapi sebuah krisis global. Barangkali krisis terbesar yang terjadi pada generasi kita. Keputusan yang dibuat oleh masyarakat dan pemerintah beberapa minggu berikutnya akan membentuk dunia beberapa tahun berikutnya".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline