Huawei menjadi berita besar ketika anak pendiri sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Wangzhou Meng ditangkap di Kanada. Selain itu Huawei juga dilarang untuk memasok peralatan 5G ke Amerika Serikat. Pertanyannya mengapa Huawei dibenci Amerika Serikat?
Sekilas tentang 5G
Sekarang ini di Indonesia sebagian dari kita sudah biasa menggunakan teknologi 4G untuk koneksi ke internet menggunakan ponsel pintar.
Sebuah kemajuan dibandingkan dengan 3G karena 4G secara teori bisa mengantarkan data dengan kecepatan 100 megabit per detik. Bagi yang baru pindah dari 3G ke 4G maka akan terasa sekali peningkatan kecepatan koneksi internetnya.
5G secara teori bisa mengantarkan data 10 gigabit per detik atau sekitar 100 kali lipat lebih cepat dibanding 4G. Belum terbayang berapa cepatnya, saya sendiri dengan kecepatan broadband menggunakan kabel yang bisa mencapai 15 megabit per detik saja sudah puas.
Kelemahan teknologi 5G adalah tidak mampu menembus tembok, jendela atau atap dan akan melemah jika dipancarkan ke tempat yang jauh.
Untuk itu 5G membutuhkan banyak sekali antena. Di negara maju mungkin saja antena yang dibutuhkan bisa mencapai ratusan ribu buah dan tidak tertutup kemungkinan mencapai jutaan.
Mengapa 5G dibutuhkan?
Sekarang ini kebutuhan koneksi internet luar ruang masih sedikit. Paling banyak digunakan untuk ponsel pintar. Ditambah mungkin GPS atau kalau kotanya sudah termasuk dalam kategori smartcity, mungkin juga CCTV.
Tetapi kalau kita bayangkan di masa depan. Berapa banyak mobil otonom yang akan berkeliaran? Robot? Misalnya pembersih jalan. Peralatan lalu lintas untuk akomodasi kebutuhan mobil otonom. Jalan pintar misalnya. Drone pengantar makanan?
Dan masih banyak lagi kemungkinannya melihat perkembangan Internet Of Things (IOT). Di mana di masa depan hampir semua peralatan akan terhubung ke internet. Seperti yang sudah mulai umum, smart TV. Belum lagi kebutuhan komunikasi antar peralatan.
Selain itu 5G juga bisa berfungsi sebagai komputasi awan. Artinya ketika kecepatan koneksi sudah bagus bisa saja komputer-komputer yang berkeliaran di jalan akan berbagi kemampuan komputasi atau data untuk menjalankan tugas yang lebih besar. Sehingga kebutuhan sentral data akan bisa dikurangi.