Melewati jalan tol dari Jakarta ke Surabaya yang baru saja diresmikan tentu akan membuat bosan. Jalan yang lurus dan mulus akan mengakibatkan kantuk bagi pengemudi namun bisa saja menyenangkan bagi penumpang.
Lain halnya jika mengemudikan kendaraan ke Puncak yang berliku-liku dan penuh tanjakan serta turunan. Pengemudi akan selalu mencoba menjaga kewaspadaan.
Pertunjukan
Salah satu mentor saya pernah mengajarkan bahwa jika ingin membuat pertunjukan yang menarik harus membuatnya dalam grafik V. Artinya di awal pertunjukan harus "Boom" menarik perhatian orang, bagian tengah biarkan agak menurun dan di akhir buatlah "Boom" sehingga penonton akan terkesan.
Menonton film yang hanya berdialog datar akan membosankan. Tetapi menonton film yang dari awal hingga akhir tegang juga tidak menyenangkan. Naik turun aksi dan dialog diperlukan sehingga penonton tetap tertarik.
Dunia Kerja
Dalam dunia kerja juga seperti itu. Seseorang yang terus menerus berada di puncak akan membuat orang lain dan pimpinan menganggap itu hal yang biasa bagi orang tersebut. Kecuali jika ada pembanding yang lain sehingga orang ini masih bisa terlihat luar biasa.
Tetapi terus menerus berada di puncak juga akan melelahkan (bagi sebagian orang termasuk saya). Sehingga tetap kita butuh untuk turun sejenak dan menyegarkan diri.
Ingatan
Manusia cenderung untuk mengingat hal yang terjadi pada waktu yang belum terlalu lama. Mengambil contoh pekerja berprestasi di atas. Atasan yang terbiasa dengan prestasi karyawan ini akan menganggapnya hal yang biasa sehingga apresiasi akan berkurang.
Mungkin bagi kita terkadang perlu untuk turun sejenak selain untuk menyegarkan diri. Juga untuk memberikan impresi bahwa ada peningkatan dengan kita sehingga orang lain bisa memberikan apresiasi yang sesuai.