Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Kemarin, Besok, dan Hari Ini

Diperbarui: 25 September 2018   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Manusia begitu lahir sudah memiliki masa lalu (kemarin), bagaimana keajaiban pertemuan sperma dan telur bisa berkembang menjadi seorang bayi.

Bayi yang walaupun belum bisa apa-apa tetapi menggemaskan sehingga bisa jadi pusat perhatian orang tuanya. Suara tangisan yang juga akan mengingatkan orang tua akan kebutuhannya.

Itulah kegiatan sehari-hari seorang bayi, berusaha bisa tetap bertahan hidup demi hari esok. Hari esok yang bisa sangat mengejutkan.

Kemarin

Kemarin adalah waktu yang sudah berlalu. Waktu di mana kita bisa mengalami kejadian yang baik ataupun buruk.

Kejadian buruk yang mungkin ingin kita lupakan dan kejadian baik yang mungkin ingin kita kenang. Baik yang jangan sampai membuat kita terjebak nostalgia.

Waktu kemarin yang bisa memberikan pelajaran bagi kita agar bisa lebih baik lagi dalam mengarungi kehidupan. Juga bisa memberikan kekuatan walau juga bisa memberikan ketakutan.

Besok

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Bisa jadi ada kejadian buruk tetapi juga tidak tertutup kemungkinan ada kejutan yang menyenangkan. Ketika semuanya berjalan baik itulah yang kita harapkan.

Harapan atau mimpi yang menjadi motivasi untuk menjalani hari demi hari. Harapan yang menjadi bahan bakar semangat dalam menghadapi kejadian yang kurang baik.

Harapan yang juga harus dikendalikan agar tidak sampai frustrasi ketika tidak terwujud. Namun tetap perlu dipelihara demi kewarasan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline