Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

BJ Habibie: Indonesia Butuh GBHN

Diperbarui: 21 Agustus 2018   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BJ Habibie, Tribunnews.com

BJ Habibie, pada hari Minggu 22 Juli 2018 berbicara kepada detik.com. Beliau mengingatkan masyarakat Indonesia untuk memilih Presiden yang mampu dan mempunyai kerja yang nyata.

Habibie menganalogikan Indonesia adalah sebuah bus. Dimana rakyat adalah penumpang bus yang membiayai semua keperluan bus tersebut melalui pajak. Presiden adalah supir bus yang akan membawa Indonesia ke sebuah tujuan.

Untuk sampai ke tujuan yang diinginkan oleh rakyat,maka diperlukan peta. Peta ini adalah Garis Besar Haluan Negara (GBHN).

GBHN yang disusun bersama oleh eksekutif, partai politik dan dewan riset nasional. Semua harus bekerja sama untuk menentukan arah perjalanan bangsa, kata Habibie.

Bahkah daerah pun memerlukan Garis Besar Haluan Daerah. Sehingga pemerintah pusat dan daerah dapat diukur kinerjanya, apakah mampu mewujudkan GBHN dan GBHD.

Hal ini mengingatkan saya pada masa sekolah, yang kebetulan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Dimana salah satu hal yang dipelajari adalah GBHN dan Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

Jika GBHN adalah rencana jangka panjang yaitu sekitar 20 tahun. Repelita adalah pembagian GBHN ke dalam rencana jangka pendek.

Jika kita ibaratkan Indonesia adalah seorang manusia. Yang memiliki cita-cita (GBHN) kemudian proses dalam kehidupan seperti sekolah, membaca, les dan pemilihan jurusan adalah jalan atau bisa dibilang langkah langkah dalam mewujudkan cita-cita.

Pengelolaan badan usaha sebenarnya juga sama. Visi seorang pemimpin (GBHN) perusahaan sangatlah penting jika perusahaan ingin maju. Kemudian visi itu diterjemahkan ke dalam strategi atau rencana kerja dalam rangka perwujudan visi tersebut.

Indonesia sudah memutuskan bahwa jabatan presiden hanya bisa berlangsung maksimal dua periode. Sehingga seorang presiden hanya maksimal bisa memimpin Indonesia selama 10 tahun.

10 tahun umur negara itu, menurut pemikiran saya sangatlah cepat sekali. Mungkin kalau boleh dikatakan hanya setara dengan 1-3 tahun umur manusia. Sedangkan persoalan bangsa masih sangatlah banyak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline