Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Perang Dagang Sejauh Ini

Diperbarui: 26 Juni 2018   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Forbes.com

Perang dagang sudah terjadi, Uni Eropa sudah mulai menerapkan beberapa tarif per 22 Juni 2018. Amerika Serikat akan mulai menerapkan tarif per 6 Juli 2018.

Sekarang ini bukanlah lagi ancam mengancam. Tetapi perang dagang sudah terjadi, walaupun belum mencapai skala penuh. Harapannya tidak sampai terjadi skala penuh karena akan sangat mempengaruhi ekonomi dunia. Bukan hanya negara yang langsung terlibat, tetapi semua negara di dunia yang melakukan perdagangan internasional.

Ekonomi dunia sudah berubah, dulu mungkin banyak barang yang bisa diproduksi hanya dengan mengandalkan bahan baku dari satu negara. Sekarang ini jarang ada barang yang benar-benar bisa dibilang produksi sebuah negara.

Ponsel misalnya, bisa saja memorinya berasal dari Korea Selatan, layar dibuat di China, desain di Amerika Serikat (AS), baterai buatan Vietnam dan dirakit di China atau bisa saja di Indonesia dengan perangkat lunak buatan beberapa negara.

Donald Trump boleh saja mengatakan bahwa perang dagang dengan mudah akan dimenangkan oleh AS. Namun kenyataannya tidak semudah itu, Trump lupa bahwa yang dihadapi adalah negara lain yang bisa membalas. Bukan hanya berpangku tangan dan menyerah terhadap semua tuntutan AS.

Baca "Perang Dagang dan US$ 470 miliar"

Uni Eropa

Membalas dengan mengenakan tarif untuk beberapa produk impor dari AS. Termasuk di dalamnya Harley Davidson, jus jeruk dan whiskey.

Harley Davidson sedang mempertimbangkan akan memindahkan fasilitas produksi untuk pasar Eropa ke negara lain. Dalam rangka menghindari tarif 25% untuk produk mereka.

India

Sudah melapor ke WTO bahwa mereka akan mengenakan tarif atas beberapa produk AS. Termasuk almond, apel dan barang logam. Target mereka adalah mengenakan tarif untuk sekitar US$ 241 juta produk impor dari AS.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline