Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Sebuah Inspirasi Usaha di Era Digital

Diperbarui: 19 April 2018   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Di zaman digital, banyak pekerjaan yang terancam punah. Karena kemajuan teknologi, pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh manusia, bisa diotomatisasi. ATM yang menggantikan fungsi teller di bank, misalnya.

Tetapi di sisi lain banyak juga pekerjaan atau lapangan usaha baru yang muncul karena kemajuan teknologi. Sebagai contoh, di zaman sekarang orang bisa menjadi blogger yang mungkin dulu tidak pernah terpikirkan.

Trevor Chapman, memulai usaha yang termasuk dalam usaha yang dulu tidak pernah terpikirkan. Dengan modal US$ 200, Trevor mendirikan LDSman.com. Suatu situs penjualan yang menjual bermacam barang dari China (celana kevlar, pasta gigi arang, kursi tiup dan lainnya).

Sebelum membuat situs LDSman, Trevor bekerja menjual panel matahari. Suatu pekerjaan yang mengharuskan dia bekerja selama 12 jam per hari. Trevor tidak bahagia dalam menjalankan usahanya ini.

Dia mulai berpikir bahwa untuk menambah penghasilan, cara terbaik yang bisa dilakukan menurutnya adalah melalui e-commerce (perdagangan digital). Dari modal US$ 200, paling banyak dihabiskan untuk memasang iklan di Facebook. Dimulai pada akhir tahun 2016.

Pada awalnya Trevor mencoba menjual barang seni. Setelah berpikir ulang, Trevor menyadari bahwa barang seni tidak menghasilkan trafik yang bagus. Hasil pemikirannya itu membuatnya sadar bahwa dia harus menjual barang-barang yang menarik.

Kemudian dia mencoba menjual kursi tiup, sebuah barang yang sedang populer saat itu. Dia mencoba mencari suplier melalui Alibaba dan Aliexpress. Untuk mengurangi modal dan risiko inventori, Trevor dia melakukan apa yang dinamakan dropshipping.

Dropship adalah sebuah cara dagang di internet. Dimana kita membuat sebuah kesepakatan dengan pemilik barang untuk mengirimkan barang yang terjual, atas nama kita. Jadi pada saat barang laku, kita baru mengorder dan membayar pemilik barang.

Ternyata di Amerika Serikat, ongkos mengirim barang langsung dari pabrik di China. Lebih murah jika dibandingkan dengan ongkos kirim lokal.

Singkat cerita setelah sempat mengalami kegagalan dan harus memberikan ganti rugi. Akibat barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya. Usahanya semakin berkembang dan berhasil mencatatkan penjualan US$ 1 juta dalam waktu tiga bulan

Trevor terus mengembangkan usahanya, sampai juga membuat gudang logistik sendiri. Demi bisa membeli barang dalam jumlah banyak dan meningkatkan keuntungan. Pada tahun 2018, Trevor menjual seluruh usahanya dan memperoleh uang senilai US$ 10 juta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline