Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Sempurna, Apakah Ada?

Diperbarui: 16 Januari 2018   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (http://www.qygjxz.com)

Dalam kehidupan, mungkin kita semua sama. Ingin memperoleh kehidupan yang sempurna. Namun kesempurnaan yang kita inginkan, pasti masing-masing akan memiliki definisi yang berbeda.

Ada yang ingin memiliki suami/istri yang tampan/cantik, memiliki kekayaan yang paripurna, memiliki kedudukan, dan saya yakin masih banyak lagi yang lain. Bagaimana sebuah definisi kesempurnaan dalam kehidupan.

Kesempurnaan sebuah benda (misalnya barang elektronik), mungkin akan lebih mudah untuk didefinisikan. Namun tentunya ada juga orang yang tidak puas. Kalau saya pikir, jika suatu benda dapat memenuhi semua yang telah dijanjikan maka saya bilang itu sudah sempurna.

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti ada saja yang dimana kita tidak puas. Contoh sederhana menghadapi macet di jalan raya. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang bisa menikmatinya, namun tidak bagi saya.

Apakah kesempurnaan berhubungan dengan bagaimana kita menerima keadaan?

Saya pikir ada, jika kita bisa menerima semua keadaan dengan tulus maka pastinya kita akan menganggap semuanya itu sempurna. Tetapi adakah manusia yang mampu sempurna menerima semua keadaan?

Manusia secara alami akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Terkadang lebih sering membandingkan diri dengan orang yang dianggap lebih berhasil. Untuk motivasi perbaikan diri hal yang bagus, namun juga jangan mudah frustrasi kalau tidak bisa seberhasil orang yang dikagumi.

Banyak kejadian dimana kita memimiliki modal yang sama (bukan hanya materi), tetapi hasilnya berbeda. Suatu fenomena yang tidak bisa dibantah. Walaupun bisa juga diperdebatkan bahwa setiap orang berbeda, sehingga tidak ada dua orang yang memiliki modal yang sama persis.

Kesempurnaan sendiri saja secara definisi akan berbeda antara satu orang dengan orang yang lain.

Sehingga kesempurnaan sejati saya pikir tidak ada.

Lebih penting untuk terus berusaha ke arah sempurna (sesuai dengan definisi dan kemampuan kita). Daripada frustrasi di tengah ketidaksempurnaan.

Menerima dan bersyukur sehingga bisa menikmati semua ketidaksempurnaan.

Salam

Hanya Sebuah Renungan di Pagi Hari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline