Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Perjalanan Mengunjungi Owa Jawa, Kera yang Monogamis

Diperbarui: 19 November 2017   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Owa Jawa (Dok Pribadi)

Owa Jawa atau dalam bahasa Inggris Javan Silvery Gibbon adalah kera yang tidak memiliki ekor. Memiliki warna tubuh keabu-abuan dan mempunyai tangan yang lebih panjang dibanding dengan tubuhnya.

Owa Jawa sepenuhnya hidup di atas pohon dan memakan buah-buahan, serangga serta daun.

Owa Jawa (Pertamina)

Saat ini diperkirakan populasi Owa Jawa adalah sekitar 2000-4000 individu di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga masuk dalam kategori langka (endangered).

Javan Gibbon Center bekerja sama antara lain dengan Pertamina EP Subang Field mendirikan pusat rehabilitasi Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 2003.

Dok Pri

Dr. Pristi (dokter hewan yang bertugas di Javan Gibbon Center) mengatakan bahwa Owa Jawa adalah suatu spesies yang unik. Dimana Owa Jawa hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Jadi jika pasangan hidupnya mati maka Owa Jawa tidak akan mencari pasangan baru.

Masih menurut Dr. Pristi, perburuan  Owa Jawa terutama dikarenakan bayi Owa sangatlah lucu serta bisa diperlakukan seperti bayi manusia. Disusui, diajak main dan lainnya.

Ibu dan Anak Owa Jawa (Pertamina)

Padahal perburuan satu Owa Jawa kemungkinan akan membunuh minimal dua individu lainnya. Ibu yang biasanya harus dibunuh karena Owa Jawa menyusui anak sampai dengan 18 bulan. Ayah yang karena stress ditinggalkan anak dan ibu. Serta kemungkinan anggota keluarga yang lain.

Owa Jawa mengalami masa kehamilan selama kurang lebih 6,5-7 bulan. Menyusui anak sampai dengan 18 bulan dan selama itu biasanya Owa Jawa tidak memiliki anak yang baru. Menunggu sampai siklus menyusui selesai. Jadi satu Owa Jawa baru lahir kembali dalam waktu kurang lebih 2 tahun sekali. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan populasi Owa Jawa sulit untuk bertumbuh.

Proses Comblang (Dok Pribadi)

Proses rehabilitasi Owa Jawa biasanya bisa berlangsung sampai dengan 8 tahun (usia remaja atau dewasa muda). Pada awalnya Owa Jawa yang didapat akan coba diajak bersosialisasi dengan Owa Jawa lainnya.

Setelah itu akan ada proses comblang dimana Owa Jawa jantan dan betina akan ditaruh dalam satu kandang. Diobservasi apakah cocok. Mirip dengan manusia ada yang cepat langsung cocok dan ada juga yang membutuhkan gonta ganti pasangan sampai ditemukan yang cocok.

Owa Jawa yang telah memiliki pasangan dan berusia cukup serta berhasil diliarkan. Barulah dilepas liarkan di kawasan Gunung Puntang Bandung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline