Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Kemajuan Teknologi dan Tekanan dalam Bekerja

Diperbarui: 18 Oktober 2017   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (independent.co.uk)

Sebagai seorang yang masuk dalam generasi X, mungkin boleh dibilang sebuah generasi yang mempunyai pengalaman lengkap tentang perkembangan teknologi.

Masa kecil dalam usia sekolah dasar, untuk menelepon saja sangat sulit. Era dimana wartel (warung telekomunikasi) belum ada. Hanya segelintir orang yang mampu dan memiliki sambungan telepon di rumahnya.

Telepon putar (garasiopa.com)

Telepon masih menggunakan telepon jenis putar seperti gambar di atas. Telepon umum pun masih sangat jarang.

Meningkat ke masa sekolah menengah pertama, untuk bisa berkumpul dengan teman-teman yah caranya mengatur waktu kumpul di sekolah. Jika tidak biasanya ada yang saling menjemput menggunakan sepeda.

Sekolah menengah atas kalau tidak salah ingat wartel mulai berkembang dan semakin banyak orang yang memiliki sambungan telepon rumah serta semakin banyak telepon umum.

Kuliah, mulai menggunakan pager dibelikan oleh kakak ipar. Biar mudah dihubungi jika diperlukan katanya.

Komputer mulai kenal di masa SMA, dengan bahasa basic. Kemudian meningkat ke lotus dan word star yang harus menggunakan disket dengan kemampuan penyimpanan sangat rendah (sekitar 360 kilo byte). Hard disk masih sangat mahal dengan kemampuan simpan hanya berkisar mega byte.

Selesai kuliah dan bekerja, masih menggunakan lotus dan wordstar namun sudah lebih canggih karena komputer kantor menggunakan hard disk.

Beberapa tahun bekerja bisa membeli handphone dengan SIM Card yang harganya kalau nggak salah sekitar Rp 150 rb tanpa pulsa. Komputer semakin berkembang dan mulai menggunakan Windows serta mouse.

Sekarang semuanya tergabung di smartphone. Setiap waktu grup kerja akan sering berbunyi,  siang, malam atau pun akhir minggu.

Tanpa henti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline