Penembakan di Las Vegas yang membunuh sekitar 58 orang dan melukai lebih dari 500 orang adalah tragedi penembakan masal yang memakan korban paling banyak.
Penembakan yang berlangsung kurang lebih 10-15 menit itu dilakukan oleh Stephen Paddock dari lantai 32 hotel Mandalay Bay resort and Casino. Ditujukan kepada sekitar 22 ribu orang penonton konser musik country.
Kebebasan memiliki senjata di Amerika Serikat (AS) dilindungi oleh konstitusi AS yang berbunyi " A well regulated militia being necessary to the security of a free state, the right of the people to keep and bear arms, shall not be infringed." Second Amendment. Terjemahan bebasnya adalah " Milisia yang diatur secara baik adalah hal yang penting dalam menjaga keamanan sebuah negara bagian, hak untuk memiliki dan membawa senjata seharusnya tidak dibatasi"
Hal ini pun masih menjadi perdebatan di AS, apakah memang masih relevan di masa sekarang. Mengingat "Second Amendment" ini ditambahkan pada tahun 1791 ke dalam konstitusi AS.
AS adalah negara yang memiliki jumlah senjata api per kapita tertinggi di dunia. Artinya jika semua senjata api di AS dibagi dengan jumlah penduduk maka hasilnya adalah setiap 100 penduduk memiliki 89 buah senjata api.
48% senjata api yang dimiliki oleh sipil, ada di AS. Dengan jumlah sekitar 310 juta buah (data laporan tahun 2009 dari National Institute of Justice). India menduduki posisi kedua dengan jumlah sekitar 46 juta senjata api yang dimiliki orang sipil.
Sekitar 40% warga AS tinggal di rumah yang terdapat senjata api.
Alasan kepemilikan senjata api di AS mayoritas adalah untuk membela diri
Dalam survey yang dilakukan oleh Gallup (sebuah lembaga survei AS) mengatakan bahwa 55% warga AS menginginkan pengetatan aturan kepemilikan senjata api.
Penembakan masal ternyata meningkatkan penjualan senjata api. Terlihat dari peningkatan pengajuan izin ke FBI untuk memiliki senjata.
Lebih banyak orang yang terbunuh oleh kekerasan senjata di AS dibandingkan dengan terorisme.