Selalu menarik untuk membicarakan seorang Jose Mourinho yang mendapat atau malah menjuluki diri sendiri sebagai The Special One.
Saya pribadi bukan penggemar olahraga pada umumnya, apalagi sepakbola. Hanya dulu pada masa jaya bulutangkis Indonesia sempat menjadi salah satu penggemar dan sering nonton siaran langsung nya di TV. Saya hanya akan menonton sepakbola pada saat ada yang mengajak nonton bareng di suatu tempat. Lebih sering saya membaca tentang hasil sebuah pertandingan di media dan akhir-akhir ini di Kompasiana. Saya bisa dibilang awam untuk urusan sepakbola.
Karir Mourinho mulai saya perhatikan sejak dia melatih Chelsea. Karir Mou sebagai manajer dimulai di FC Porto, setelah sebelumnya pernah menjadi asisten Bobby Robson dan Louis Van Gaal.
Beberapa prestasi Jose Mourinho di berbagai klub dan negara,
Porto, Portugal
- Juara liga, 2002-2003 dan 2003-2004
- Taca de Portugal 2002-2003
- Supertaca Candido de Oliviera 2003
- UEFA Cup 2002-03
- UEFA Champions League 2003-04
Chelsea, Inggris
- Juara liga 2004-05, 2005-06, 2014-15
- FA Cup 2006-07
- Football league club 2004-05, 2006-07, 2014-15
- Comunity Shield 2005
Internazionale (Inter Milan), Italia
- Serie A 2008-09, 2009-10
- Coppa Italia 2009-10
- Supercoppa Italiana 2008
- UEFA Champions League 2009-10
Real Madrid, Spanyol
- La Liga 2011-12
- Copa Del Rey 2010-11
- Supercopa de Espana 2012
Manchester United, Inggris
- EFL cup 2016-17
- FA Community Shield 2016
Prestasi di atas membuktikan bahwa memang Mou pantas dijuluki The Special One. 5 klub di 4 negara, semua nya berhasil menghasilkan titel juara, minimal di tingkat nasional.
Prestasi yang sangat luar biasa. Sebagai manajer Mou sangat piawai dalam menganalisa kelemahan sebuah tim dan memperbaikinya dengan membeli pemain yang sesuai dengan konsep yang diinginkan. Sebuah kekuatan dan kelemahan menurut saya.