Lihat ke Halaman Asli

Ronald Wan

TERVERIFIKASI

Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Apakah Bitcoin Bisa Menjadi Mata Uang Dunia?

Diperbarui: 16 Mei 2017   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (99bitcoins.com)

Dalam beberapa hari ini sangat ramai dibicarakan mengenai ransomware Wannacry yang telah menyerang hampir 100 negara. Rusia adalah negara yang paling banyak mengalami serangan. Wannacry akan mengenkripsi data dan meminta pemilik komputer yang terkena untuk membayar tebusan dengan Bitcoin.

Apa sih Bitcoin?

Bitcoin adalah suatu cryptocurrency (mata uang yang didasarkan pada sistem sandi) dan sistem pembayaran digital yang ditemukan oleh seorang atau grup programer bernama Satoshi Nakamoto. Sampai sekarang belum ada yang tahu persis siapakah Satoshi Nakamoto.

Bitcoin adalah salah satu cryptocurrency yang ada di dunia, pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009. Bitcoin sendiri sebenarnya adalah sebuah perangkat lunak yang berdasarkan pada cryptography (seni atau ilmu pembuatan dan pemecahan sandi)  yang bersifat open source (siapapun bisa menggunakannya secara bebas dan gratis).

Sistem untuk mendata Bitcoin adalah dengan metode crowdsourcing, jadi banyak pengelola yang semuanya menyetujui konsensus bahwa Bitcoin berharga. Tidak adanya satu admin yang mengelola, membuat transaksi Bitcoin sangat sulit dilacak.

Cara mendapatkan Bitcoin

Sebelum Anda bisa bertransaksi menggunakan Bitcoin, Anda harus memiliki dompet digital Bitcoin yang berisi data Anda, digital wallet ini akan membuat suatu kode khusus tentang data dan catatan transaksi yang dilakukan. Bitcoin bisa didapatkan dengan cara membeli atau menukar uang ke Bitcoin, sama saja seperti jika kita menukar uang di bank atau money changer. Nilai tukar 1 Bitcoin pagi ini adalah sekitar 23, 23 juta rupiah menurut Google Finance.

Cara yang kedua adalah dengan menambang Bitcoin. Menambang Bitcoin pada dasarnya adalah mencoba memecahkan sandi Bitcoin untuk mendapatkan Nonce (suatu kode sekali pakai yang mengidentifikasi keaslian Bitcoin). Misalnya saya memiliki Bitcoin dengan Nonce 007, maka tidak akan ada lagi Bitcoin yang akan menggunakan 007 sebagai pengenalnya. Tentu tidak sesederhana ini,  saya tidak tahu berapa karakter atau huruf atau tanda yang bisa dan bagaimana penyusunannya untuk bisa menjadi suatu Nonce.

Setelah mendapatkan Nonce, maka perangkat lunak ini akan membuat suatu block baru yang akan ditambahkan ke rangkaian block Bitcoin yang sebelumnya. Ini yang dinamakan dengan blockchain, sebuah rangkaian block yang berisi tentang data tentang kepemilikan dan transaksi Bitcoin. Blockchain ini tidak berjalan di satu server tertentu melainkan berjalan di mungkin ribuan server. Ini karena pengguna Bitcoin juga berfungsi sebagai pencatat dan pelaku verifikasi data (sistem crowd sourcing)

Masing-masing pengguna termasuk miner, akan terus menerus melakukan update dan verifikasi data tentang Bitcoin. Setiap transaksi akan ditandai dengan tanda digital yang unik.

Antara tahun 2014 sampai 2015, Nonce yang harus diuji coba (apakah nonce ini bagian dari nonce Bitcoin) bertambah dari 16,4 Quantrillion menjadi 200,5 Quantrillion. Mulai tanggal 9 Juli 2016, setiap keberhasilan menciptakan block baru (Bitcoin Mining) akan menghasilkan 12,5 Bitcoin plus jasa transaksi. Program Bitcoin akan mengurangi hasil tambang menjadi separuh hasil sebelumnya, setiap 210.000 block terbentuk (kurang lebih 4 tahun sekali).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline