Lihat ke Halaman Asli

Suka Duka Pelajar Perantau

Diperbarui: 25 Juni 2022   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://i0.wp.com/ruangmahasiswa.com/wp-content/uploads/2016/10/Pantang-pulang-sebelum-sukses.jpg?fit=750%2C440&ssl=1

Keinginan untuk melanjutkan pendidikan dengan bersekolah atau berkuliah di luar kota atau luar negeri, merupakan impian banyak orang, karena dengan semangat dan jiwa petualang yang tinggi, membuat kita ingin menjajal pengalaman baru, jauh dari orang tua dan hidup mandiri. 

Beberapa hal positif yang biasanya dialami oleh para pelajar perantau, yakni.

1. Pelajar perantau dapat belajar untuk mengatur segala sesuatunya secara mandiri, mulai dari berusaha menyediakan segala keperluannya sendiri, mengelola waktu, mengatur keuangan, mempersiapkan obat-obatan dan vitamin ketika sakit, hingga merawat diri sendiri ketika sakit. Biasanya, pelajar perantau sudah dibekali dengan kemampuan dasar mengenai obat-obatan, seperti pereda demam, diare, dan alergi.

2. Membentuk karakter tangguh. 

Hal ini cukup unik, karena beberapa pelajar perantau biasanya memiliki semangat juang yang jauh lebih tinggi dibanding pelajar lokal, hal ini disebabkan oleh semangat untuk membuktikan diri, bahwa jauh dari orang tua, bukanlah sebuah penghalang untuk sukses di tempat perantauan. Bahkan, tidak sedikit dari pelajar perantauan yang bekerja atau memulai bisnis untuk menambah uang saku mereka. Hal ini memacu kreativitas untuk melihat peluang usaha dengan jeli dan mengeksekusi peluang tersebut. Sehingga ketika mereka lulus, mereka sudah lebih siap untuk menghidupi diri sendiri secara mandiri. 

3. Kaya pengalaman

Biasanya para pelajar perantau lebih banyak mengikuti kegiatan organisasi di sekolah atau universitas. Hal ini terkadang dilakukan untuk menambah soft skill (kepemimpinan, negosiasi, komunikasi, kerja sama tim, menambah relasi, mengatur waktu) dan meredakan rasa kerinduan pada kampung halaman, karena fokus yang teralihkan untuk berorganisasi.  

4. Kemampuan adaptasi yang teruji

Ketika memasuki lingkungan baru yang tidak familiar, pelajar perantau dipaksa untuk dapat beradaptasi secepat mungkin, karena biasanya, guru atau dosen meminta siswa untuk membentuk kelompok di pertemuan pertama, sehingga kemampuan untuk cepat beradaptasi, bergaul, dan teknik komunikasi agar lebih mudah diterima di lingkungan baru menjadi sebuah tuntutan yang sangat menantang bagi pelajar perantau untuk dapat bergaul dengan semua orang di dalam kelas atau di lingkungan baru itu. 

5. Kebanggan tersendiri untuk orang tua

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline