Lihat ke Halaman Asli

"Hard to Say Hello"

Diperbarui: 30 Juni 2019   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kamu akan kehilangan seseorang yang benar-benar mencintaimu.

Rainhard menghembuskan nafasnya dengan berat ketika menatap deretan tulisan yang berada di ponselnya, memejamkan matanya. di dalam pikirannya terlintas satu nama, Cloudy, cewek yang telah bersamanya selama tiga tahun belakangan. Dia menekan tombol kirim, tak ada sedetik, Whatsapp-nya terbaca oleh Cloudy.

Cloudy membalasnya.

Lebih baik kita bertemu, untuk membicarakannya. Aku tak ingin kamu mengucapkan selamat tinggal melalui ponselmu, Rain.

Dengan cepat, jemari Rainhard membalasnya.

Pakuwon Mall, 8 malam.

Rainhard menutup Whatsapp-nya dan disambung dengan menyalakan musik pada ponselnya. Tidak terlalu keras, tetapi yang penting bisa membuatnya tenang, untuk saat ini.

***

Di Sebuah kafe, di Pakuwon Mall, Rainhard menatap wajah Cloudy yang berwajah sayu. Situasi paling canggung dalam hidup Rainhard, tak biasa mereka seperti ini.

"Aku... aku ingin kita memperbaiki hubungan ini." kata-kata Cloudy yang disusul dengan jatuhnya air mata.

Rainhard membenarkan kacamatanya, berdeham sekali untuk menenangkan suaranya yang bergetar. "Tidak ada yang bisa diperbaiki, semua sudah rusak, Cloudy." Rainhard memberanikan diri untuk mengatakan kata-kata itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline