Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Masuk Sekolah Teologia

Diperbarui: 13 September 2024   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selama 3 tahun sebelum saya masuk sekolah tinggi Teologia,saya dulunya pekerja . Saya sering bekerja, Jika ada waktu luang ,saya lebih memilih main game. Bahkan karena kebiasaan itu,ke gereja pun sangat jarang saya jalani dan juga malas. Pada saat malam, saya sering keluar rumah untuk bergabung dengan teman-teman sekampung untuk bermain game. Saya juga memiliki sifat yang pelit dan hemat, hal ini membuat pikiran beranggapan jika masih bisa diperbaiki untuk apa saya beli baru. Karena saya suka menabung, semua yang ku kumpulkan selama bekerja tidak pernah keganggu pada saat itu.
Pada akhirnya, ada satu momen yang membuat kebiasaan itu harus kutinggalkan, yaitu; saya mengalami rasa sakit yang luar biasa pada kaki kananku bagian lutut sampai ke pergelangan kaki. Rasa sakit ini kualami selama 1 minggu, pada saat itu saya hanya terbaring ditempat tidur karena tidak bisa berjalan. Sudah semua tempat saya jalani tetapi tidak ada kesembuhan pada rasa sakit ini. Semua uang yang terkumpul itu habis begitu saja untuk biaya perobatan kakiku. Pada malam itu, saya berdoa kepada Tuhan untuk meminta kesembuhan,dan berjanji jika sembuh saya akan berubah dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ku yang dulu. Esok harinya saya pergi lagi berobat akhirnya sembuh. Saya sangat senang karena Tuhan mengabulkan permohonan ku.
Setelah seminggu kemudian, Tuhan menunjukkan jalan untuk menjadi hamba nya dan masuk ke Sekolah Tinggi Teologia. Saya merasakan kerinduan untuk menjadi pelayananNya. Memang begitu berat, tapi saya sadar bahwa untuk menjadi hamba Tuhan adalah penderitaan sebagai pengikut Kristus. Saya berharap agar menjadi orang yang setia dan berkomitmen terhadap Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline