Lihat ke Halaman Asli

Ronald Dust

Seniman Musik dan Jurnalis

Budaya Sawer di Semarang Rendah, Musisi Lokal Kurang Semangat

Diperbarui: 17 Agustus 2022   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kota ini memiliki berbagai destinasi live music yang menarik untuk dikunjungi.

Kota Semarang juga memiliki musisi-musisi lokal yang cukup handal yang sering terlihat di resto, cafe, hotel, bar dan sebagainya.

Sayangnya, masyarakat Semarang kebanyakan tidak terlihat begitu memberikan apresiasi kepada musisi lokal, bahkan untuk sekedar bertepuk tangan.

Ini terjadi di tempat-tempat yang dapat dikatakan 'mewah' sekalipun. Sebut saja seperti Tavern steak restaurant, Layang-Layang Kitchen and Rooftop Bar, lounge hotel Ciputra, hotel Tentrem, Pandawa cafe BSB City dan banyak lagi.

Dokpri

Tidak jarang grup musik yang sedang tampil tidak diperhatikan audiens. Sekali-kali audiens melirik ke arah stage musik lalu kembali bermain ponsel. 

Dari semua live music yang saya kunjungi, setiap tempat hanya satu-dua table saja yang terlihat menikmati musik, terkadang me-request lagu, ada juga yang ingin ikut bernyanyi di stage, mengambil foto grup musik di stage, terkadang bertepuk tangan sesekali. 

Jika melihat perjuangan para musisi lokal untuk performance live music, apresiasi yang mereka dapatkan dari audiens sangatlah tidak sebanding.

Tidak mudah menjadi musisi yang harus mempelajari banyak lagu dan memainkannya dengan benar. 

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline