Lihat ke Halaman Asli

Ronald Dust

Seniman Musik dan Jurnalis

Hentikan, Ayah! (Bagian 1)

Diperbarui: 7 April 2017   02:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pics4learning.com | Design: ronaldhutasuhut.com

Bagian 1

Jef..! Si pak Joko minta dibeliin nasi uduk mpok Reny tuh..

Ya.. siap! ................duitnya pak?

nih 25 rebu, kembalinye ambil aje..

Yee, makasih pak Ben, lumayan dapet 7 rebu

Iye.. udeh diambil, kembaliin kembaliannye ke pak Joko

...?!?

Jefri bekerja di sebuah kantor perusahaan tekstil asing di Jakarta sebagai cleaning service. Usianya sekitar 30-an. Ia dan istrinya tinggal di rusun yang letaknya kira-kira 1 jam perjalanan dari kantor. Mereka tinggal dengan seorang putri bernama Sarah yang berusia 12 tahun, anak satu-satunya. Istri Jefri, Ervina, tidak bekerja. Ia hanya bertugas mendampingi putrinya setiap saat.

Walaupun penghasilannya tidak seberapa, tapi setiap hari Jefri menyelesaikan hari-harinya dengan bahagia. Sarah, putrinya, adalah karunia yang tak ternilai bagi Jefri. Sarah termasuk anak yang cerdas, parasnya cantik, mirip sekali dengan ibunya.

Setiap pagi Sarah selalu membuat lelucon untuk ayahnya. Sarah selalu menunggu ayahnya pulang kerja di depan pintu. Pada malam hari Sarah melanjutkan leluconnya setelah menceritakan kegiatannya selama satu hari.

Hooaam.. kamu udah makan sayang? Ibumu masak apa?” Tanya Jefri ketika Sarah berlari menyambut ayahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline