Lihat ke Halaman Asli

Ronald Dust

Seniman Musik dan Jurnalis

Kelemahan Sinetron di Televisi

Diperbarui: 22 Maret 2017   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Artikel ini bukanlah pendapat seorang sineas melainkan pandangan seorang penonton, penikmat film .

Sinetron Indonesia yang bisa Anda lihat di televisi bisa dikatakan ‘anak’ dari tayangan telenovela Barat (latin). Banyak dari sinetron-sinetron Indonesia tidak terlihat memiliki perkembangan yang menonjol. Berikut ini kelemahan-kelemahan banyak (tidak semua) tayangan sinetron yang dapat dirasakan pemirsa di rumah:

1. Acting yang kaku.

Dialog antar pemeran masih terasa kaku. Ini dapat terlihat dari:

  • Segi timing dimana pemeran seolah menunggu, tertahan, terbata-bata atau berpikir dulu sebelum membalas perkataan lawan main.
  • Gaya bahasa yang digunakan tidak jauh berbeda dengan pemeran-pemeran yang ada atau dengan kebanyakan pemeran dalam sinetron lain.
  • Gesture tubuh yang terlihat seolah masih diatur atau menunjukkan sikap yang terlalu berlebihan.
  • Kata-kata yang terucap seperti sudah dihapalkan (kurang penjiwaan dan tidak keluar secara natural).

Kekakuan ini terlihat di hampir semua scene.

2. Teknik pengambilan gambar yang monoton.

- Para pemain yang berbaris. Para pemain dalam berbagai scene (yang meliputi lebih dari dua pemain) terlihat terlalu dipaksakan untuk membentuk satu barisan horisontal sehingga tampak suatu komposisi statis. Pemain/pemeran yang ‘diatur’ berjejer seperti ini sering terlihat juga di tayangan-tayangan selain sinetron.

- Close up wajah yang berlebihan/keseringan. Sinetron gemar melakukan pengambilan gambar big close up wajah pemeran.

- Durasi satu scene yang lama karena slow motion atau diulang-ulang. Mungkin maksudnya mendramatisir keadaan, tapi karena terlalu sering jadi membosankan.

3. Tema cerita yang monoton/membosankan.

Tema cerita dari tayangan sinetron tidak jauh-jauh dari Cinta dan permasalahan keluarga/teman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline