[caption caption="Jembatan Bambu yang terletak di ruas jalan raya Benteng Jawa-Wae Naong - Foto Ronald Tarsan"][/caption]Borong, Kompasiana-Kerusakan ruas jalan Benteng Jawa ibu kota Kecamatan Lamba Leda, Manggarai Timur, Flores-NTT menuju Wae Naong perbatasan dengan Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai semakin parah.
Jika melintasi jalan tersebut menggunakan sepeda motor maupun mobil pasti badan pengendara maupun penumpang mengalami kesakitan.
Sebab, disetiap bahu jalan dan tikungan ada lubang-lubang besar baik di kiri maupun di kanan jalan itu.
Berdasarkan pantauan Kompasiana yang melakukan perjalanan menuju ke Ruteng melewati kecamatan Cibal Sabtu, (27/2/2016) siang, ada begitu banyak rintangan berpotensi kecelakan lalu lintas.
Para pengguna jalan yang baru pertama kali, terpaksa harus ekstra hati-hati. Sebab, jalan penuh tikungan tajam dan berlubang. Kondisi jalan juga sangat licin karena aspal dibahu jalan tersebut sudah rusak dan diperparah dengan intensitas hujan semakin tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, ada sebuah jembatan penyeberangan terbuat dari bambu hasil kerja keras tiga orang warga dekat lokasi tersebut yakni warga dari kampung Rawang, Desa Lamba Keli, Kecamatan Lamba-Leda, Matim.
Dari ketiga warga tersebut yaitu Kanisius Jehamu, Lasarus Kasam, dan Rio Ansil, mengaku prihatin dengan kondisi jalan yang tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah Manggarai Timur.
Mereka menilai Bupati Yosep Tote mengabaikan kepentingan umum warga Manggarai Timur yang ada di pesisir utara, yakni 3 kecamatan termasuk kecamatan Lamba-Leda karena tidak tersentuh dengan pembangunan Bupati Tote saat ia menjabat sebagai Bupati Manggarai Timur.
Jalan berstatus kabupaten tersebut dinilai tidak layak lagi. "Kami sebagai warga Manggarai Timur mengharapkan perhatian yang sama dari pemerintah" tuturnya ketika ditemui Kompasiana di lokasi tersebut, pada hari Sabtu, (27/2/2016).
Mereka berharap kepada pemerintah Manggarai Timur, untuk mengedepankan pembangunan yang berkeadilan tanpa primordialisme. Karena menurut mereka pembangunan selama ini hanya bermuara ke wilayah pantai selatan Manggarai Timur yakni ke kampung Yosep Tote sendiri. Tegas warga asal Rawang tersebut. (Ronald Tarsan/Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H