Lihat ke Halaman Asli

Rona DewiPrigantini

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Menjadi Seorang Pendidik di Tengah Pandemi Covid-19

Diperbarui: 23 Juli 2021   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 Pandemi covid-19 sudah terjadi hampir kurang lebih setahun melanda di berbagai negara, khusunya Indonesia. Sudah terdapat  kurang lebih 100.000 lebih penduduk yang terinfeksi oleh covid-19 ini, angka yang sangat fantastis untuk menyebut jumlah pasien. Maka dengan demikian pendidikan di Indonesia terpaksa harus dijalankan secara online atau biasa disebut pembelajaran daring. 

Pendidik pun harus memutar otak kembali bagaimana caranya agar pendidikan terus bisa berjalan dengan baik serta peserta didik bisa menerima pembelajaran dengan baik pula. Akan tetapi, ini membutuhkan waktu. Dikarenakan sistem dari media digital atau daring yang ada di Indonesia masih sanagat minimalis untuk di lakukan. Sekolah daring tidak hanya memvirtualkan bahan pengajaran, tetapi juga soal fasilitas dan penetrasi jaringan internet. Selain itu, kemampuat para pendidik dalam memberikan materinya dan daya tangkap dari siswa itu sendiri ketika saat pembelajaran daring.  

Pendidik kini hanya bisa menyiasati pembelajaran yang seperti apa dan bagaimana saat proses pembelajaran jarak jauh berlangsung (PJJ). Dalam hal ini saat melakukan proses pembelajaran berlangsung, pendidik bisa menggunakan media aplikasi yang bisa dijalankan saat proses pembelajaran, seperti aplikasi Zoom, Google Meet, Googe Classroom, dan WhatsApp. 

Atau mungkin bisa terjun langsung untuk mendatangi rumah siswa satu persatu, tetapi ini membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup banyak. Karena ini tidak mudah untuk diterapkan, walaupun ini efektif karena pendidik bisa melihat langsung kondisi peserta didik. Tetapi balik lagi karena keadaannya pun tidak mendukung akan hal itu. Mungkin untuk saat ini pendidik hanya bisa memberikan materi pembelajaran lewat online karena lebih efektif. Salah satunya adalah dengan menggunakan video sebagai medai pembelajaran yang menarik minat peserta didi untuk terus mengikuti PJJ.

Saat melakukan PJJ pendidik juga harus membuat sebuah pembelajaran online yang terencana. Seperti mempertimbangkan metode belajar yang mudah diakses oleh para siswa, keterampilan pendidik dalam merancang dan menyajikan materi pembelajaran secara kreatif, inovatif serta efektif. Serta menggunakan strategi, media, dan model pembelajaran yang mudah diterapkan saat PJJ, kemudian harus bisa menguasai keterampilan dalam mengelola kelas online, keterampilan berkomunikasi, dan ini salah satu yang penting yaitu keterampilan dalam memotivasi siswa.

Maka dari itu pendidik harus memahami akan hal itu. Pendidik harus terus belajar dan berkembang saat diharuskan hal yang mendadak seperti pandemi ini, dan terus menggali cara yang terbaik pada proses PJJ berlangsung. Serta pendidik membutuhkan bantuan dari peran orang tua. Orang tua berperan sangat penting dalam hal ini. 

Karena mereka lah yang langsung menemani, mendampingi, dan membantu peserta didik saat proses PJJ berlangsung. Apalagi untuk peserta didik di Sekolah Dasar yang harus terus dapat bimbingan secara langsung, karena daya tangkap, konsentrasi, dan daya pikir mereka belum mampu memahami secara mandiri. Jadi, harus ada yang mendampingi dan membimbing mereka supaya dapat berkembang dengan baik.

Untuk itu ketika guru melakukan penilaian terhadap murid harus melihat kondisi dari siswanya. Karena perihal penilaian yang diberikan guru kepada siswa harus lebih mengarah kepersoalan kualitas, bukan kuantitas. Jadi, tugas-tugas itu tidak bisa dinilai seperti biasa, tetapi harus lebih kearah kualitatif. Dan kembali guru harus terlihat bahagia dan senang ketika sedang mengar PJJ, karena guru harus memberikan aura postif terhadap peserta didiknya. 

Karena itu akan terlihat jelas ketika sedang mengajar, lalu guru harus menambahkan sedikit game berupa media audio visual dari pembelajaran yang diberikan, agar siswa merasa semangat, tidak jenuh, dan tidak monoton saat PJJ dilakukan. Lalu yang terkahir selalu mengingatkan kepada siswa untuk terus menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) agar kita bisa memutus rantai penularan virus corona yang semakin merebak luas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline