Lihat ke Halaman Asli

Berkolaborasi dengan GAPOKTAN, Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Alat Cacah Serbaguna dari Bahan Sederhana

Diperbarui: 10 Februari 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wonogiri (08/02/2023), Tepatnya di Desa Ngandong, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang menggelar acara pelatihan yang dihadiri oleh para petani yang tergabung di GAPOKTAN desa ngandong dan juga Kepala Desa Ngandong, Ketua Karang Taruna Desa Ngandong, dan perangkat desa. Pada pelatihan ini, mahasiswa KKN UNDIP mengenalkan alat bantu cacah sampah sederhana dan juga pelatihan cara merangkainya.

Desa ngandong sendiri mayoritas penduduknya merupakan petani dan peternak, dimana untuk limbah-limbah hasil pertanian masih dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan lebih lanjut. Dimana dengan adanya alat ini petani dapat mengolah limbah-limbah hasil pertanian menjadi pupuk ataupun makanan ternak.

Dengan adanya pengenalan dan pelatihan alat cacah sederhana ini agar para penduduk khususnya para petani dapat lebih leluasa untuk berkarya. Para petani dapat memanfatkan limbah-limbah yang sudah tidak digunakan menjadi produk yang bernilai. Dengan ala ini limbah-limbag dapat dicacah menjadi halus dan dimanfaatkan menjadi produk seperti pupuk atau pakan ternak dengan manambahkan dedak atau tambahan lainnya. pada kesempatan ini selain mengenalkan juga dilanjutkan dengan perangkaian dan juga uji coba alat cacah DIY (Do It Yourself). Alat ini juga membantu mengurangi sampah mapupun limbah hasil pertanian yang tidak digunakan bahkan menumpuk dan menghasilkan sampah busuk. Dan mengurangi pembakaran sampah yang dilakukan para petani karena limbah yang menumpuk.

whatsapp-image-2023-02-09-at-7-37-48-am-63e653a94addee201e49d883.jpeg

Dengan adanya alat cacah ini warga desa ngandong dapat membuat produk-produk yang dapat bermanfaat dengan tangan mereka sendiri bahkan bisa menjadi peluang usaha dan menjadikan desa ngandong lebih berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline