Kemacetan Kota Bandung dalam kondisi parah, Apalagi ketika di jam-jam sibuk seperti jam berangkat kerja (06.00-08.00) dan jam pulang kerja (04.00-07.00). Titik-titik kemacetan terparah adalah di daerah Pasteur, Gunung Batu, Gasibu, Cikutra, Antapani, Buah Batu, dan banyak lagi titik-titik kemacetan lainnya. penyebab kemacetan tersebut menurut Dinas Perhubungan (dishub) Kota Bandung adalah jumlah kendaraan bermotor dan populasi warga Kota Kembang hampir sama. Jumlah kendaraan di Kota Kembang sebanyak 2,2 juta unit, sedangkan jumlah penduduk adalah 2,4 juta jiwa.
Berdasarkan catatan, banyaknya volume kendaraan di Kota Bandung bisa dilihat dari data kendaraan yang melintas di persimpangan Kiaracondong-Soekarno Hatta. Hal itu adalah karena, di kawasan timur Kota Bandung tersebut banyak pemukiman, sehingga masyarakat hanya mengandalkan Jalan Soekarno-Hatta untuk menuju ke pusat kota.
Pada jam sibuk pagi hari, mulai dari pukul 6.00-08.00 WIB, ada sekitar 29.000 kendaraan dari arah timur yang mengarah ke utara di simpang tersebut. Sedangkan, dari arah timur ke barat ada 22.000 kendaraan.
"Artinya dominan kalau pagi hari, itu hampir 50.000 dalam tiga jam," ucap Khairul Rizal.
Jumlah kendaraan yang hampir sama dengan jumlah populasinya itu pun menjadi penyebab kemacetan di Kota Kembang. Dengan banyaknya kendaraan, kemacetan lalu lintas pun kerap tak terhindarkan.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar beralih ke transportasi publik. Pasalnya, penggunaan kendaraan pribadi menjadi faktor utama timbulnya kemacetan.
"Kita pengguna kendaraan pribadi mengeluh macet, sementara itu kita lupa bahwa kemacetan itu disebabkan oleh kendaraan pribadi, jadi siapa penyumbang kemacetan, ya kita," tutur Khairul Rizal.
Dishub Kota Bandung pun tak menampik persoalan kemacetan di Kota Bandung itu disebabkan berbagai faktor. Beberapa di antaranya adalah disiplin lalu lintas, pemasangan rambu, penggunaan badan jalan, dan volume kendaraan. Akan tetapi, ada dua faktor yang paling menyebabkan macet di Kota Bandung, yakni volume kendaraan dan penggunaan badan jalan. Pemanfaatan badan jalan di Kota Bandung dinilai belum efektif, dan tak sedikit badan jalan difungsikan untuk parkir liar hingga tempat berjualan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H