Lihat ke Halaman Asli

Romy Syawal

kulik-kulik teks

Tren 2021, "Panggung " Virtual Akan Makin Jaya

Diperbarui: 6 Januari 2021   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membaca arah tren 2021 tidak bisa dilihat dari satu sisi sudut pandang saja, karena ada beragam aktifitas yang dilakukan milyaran manusia di muka bumi di tahun ini, bakalan ada banyak jika ditelisik satu per satu. Tapi kalau memproyeksikan apa yang menjadi tren pada tahun yang belum sepekan ini saya melihat dunia virtual akan semakin berjaya.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, di tahun lalu yang sangat berat untuk dilewati, banyak kegiatan-kegiatan yang berbasis daring (online). Sebut saja mulai dari sekolah PAUD atau yang lebih tinggi lagi istilah Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), Meeting, konser, duet nyanyi ataupun main musik, donasi, belanja online makin tinggi peminatnya, dan lain-lainnya.

Memang dengan sistem virtual atau online semua jadi dimudahkan, tapi tidak semua dengan online bisa berjalan mulus loh. Ada saja kendalanya, seperti sinyal yang putus-putus, ataupun terkendala masalah kuota ataupun hal teknis lainnya.

Kemudian secara sosial life juga semua menjadi lebih individualis karena apa yang dibaca atau ditonton di dalam platform online masing-masing berbeda dengan satu dan lainnya, hal itulah yang menjadi seseorang harusnya lebih memperhatikan emotional quotient (EQ) yang tinggi, seperti apa yang dikatakan oleh pakar.

Di dalam kehidupan modern saat ini, EQ dianggap lebih dapat memprediksi kesuksesan seseorang. Selain itu juga di tahun yang dijuluki Kerbau logam ini mengandung unsur keberuntungan, meskipun dengan adanya pandemi perekonomian menjadi terpuruk.

Kita sebagai manusia seperti diharuskan menjadi seorang enterpreneur sejati karena kita dibekali dengan akal dan pikiran. Kehidupan yang serba sulit ini bukan menjadikan individu yang lemah, malahan harus dilawan dengan kekuatan. Alam bawah sadar kita seperti intuisi yang secara nalar selalu bergerak mencari solusi bukan menambah masalah.

Pengalaman-pengalaman yang menohok, kita jadikan sebagai lecutan yang pedas namun mempunyai bekas luka yang akan membaik. Harapan akan kesembuhan, kebaikan, dan keberhasilan mudah-mudahan menjadi lebih dekat. Cahaya akan sampai diujung dan kita akan segera menggapainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline