Lihat ke Halaman Asli

Rujak Cingur, Lezatnya Kompleksitas Kuliner dari Surabaya

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13558148701271036025

Untuk yang belum kenal dengan Rujak Cingur, bisa bertandang sebentar ke id.wikipedia.org. Foto dan penjelasan tentang rujak cingur lengkap ada di sana.

Tulisan ini semata-mata adalah apresiasi untuk para penjual Rujak Cingur di Surabaya dan dimanapun berada. Karena meski sudah sangat sering beli dan makan salah satu sajian kuliner khas Suroboyo, yang  mengetengahkan moncong sapi (cingur) sebagai sajian utamanya ini, saya baru nyadar bahwa para peramu Rujak Cingur ini sungguh luar biasa dalam menjalankan perannya sebagai duta kuliner khas Surabaya.

Ceritanya seperti  ini, tadi siang, saya menuju penjual Rujak Cingur di dekat  kantor di Kawasan Ngagel  Jaya Utara - Surabaya.  Penjualnya memakai gerobak dorong. Dia sering keluar masuk gang di sekitar sini,  atau mangkal di dekat kantor saya. Biasanya Sang Penjual akan bertanya  bagaimana Rujak Cingur pesanan saya akan diramu. Campur atau matengan.  Campur artinya Rujak Cingurnya nanti akan berisi sayur rebus bersama irisan-irisan buah, dicampur jadi satu. Sementara Matengan adalah kalau kita menghendaki Rujak Cingur kita berisi bahan-bahan yang sudah dimasak saja, berisi bahan-bahan yang sudah matang karena dimasak seperti sayur rebus, irisan Tahu dan Tempe goreng.

Siang itu, Saya pesan 1 bungkus Rujak Cingur, campur, lombok 5 biji dan tidak pakai lontong.  Kalau diuraikan, pesanan saya adalah seporsi  Rujak Cingur,  yang cukup pedas bagi saya karena Sang  Ibu Penjual akan mengulek 5 biji lombok (Cabe) bersama dengan kacang tanah, petis  udang, irisan Pisang Klutuk sebagai saus yang akan disiramkan pada Rujak Cingur saya nanti. Campur artinya bahan yang sudah dimasak akan dicampur dengan bahan-bahan  yang tidak dimasak terlebih dulu,  saya meminta Ibu Penjual  mencampurkan sayuran rebus (biasanya : Kangkung,  Cambah, Kacang Panjang, Bendoyo atau Krai Rebus) bersama potongan-potongan Kedondong, Bengkoang, Mangga Muda, Belimbing, Tempe dan Tahu Goreng dan tentu saja cingur atau moncong sapi.  Saya juga minta tidak pakai Lontong, karena seporsi Rujak Cingur tanpa irisan Lontong yang seharga Rp. 8.000,- itu sudah sangat akan mengenyangkan perut ini, meski belum makan siang.

Sebelum order saya selesai dibungkus, datanglah seorang pemuda yang kalau melihat seragam dan profilnya adalah OB di salah satu kantor. Dia pesan 8 bungkus Rujak Cingur. Dan di sinilah saya sadar betapa Rujak Cingur adalah salah satu mahakarya sajian kuliner Nusantara yang berawal dari kesabaran para peramunya.

Bayangkan saja, 8 porsi Rujak Cingur yang dipesan oleh Mas-Mas OB tadi, semuanya punya spesifikasi yang  berbeda-beda, yang harus dicatat dalam sepotong kertas oleh Mas OB tersebut.

Ada yang pesan Matengan, tidak pakai lombok. Ada juga Matengan tetapi pakai lombok 3. Masih di bagian Matengan, ada yan pesan lomboknya 8 dan tidak pakai Cambah tetapi minta tambah Bendoyo.

Di bagian Campur, beragam lagi pesanannya. Kali ini abaikan soal jumlah Lombok yang dikehendaki. Saya perhatikan, ada yang pesan Rujak Cingur Campur, tidak mau Kedondong. Ada lagi yang pesan Rujak Cingur Campur, buhanya hanya minta Mangga Muda plus irisan Tahu Goreng.

Pokoknya, dari 8 porsi/bungkus rujak Cingur tadi, tidak ada yang sama persis speknya satu dengan yang lainnya.

Begitu Rujak Cingur pesanan saya jadi, saya bayar dan saya langsung kembali ke ruang pantry kantor kami. Sambil menikmati Rujak Cingur, saya membayangkan hebohnya Ibu Penjual Rujak Cingur tadi meramu pesanannya, sambil sekali-kali memastikan supaya Rujak Cingur ramuannya sesuai dengan spek yang diminta customernya. Saya juga membayangkan rumitnya meracik bumbu yang pas dan paten kalau saya nanti  jadi membuat gerai waralaba Rujak Cingur.

Sudah ah…..makan Rujak Cingur dulu ah…….

1355815099187014618

Hidup Rujak Cingur……!!!

Salam Kuliner Nusantara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline