Romy Putra Alamsyah (202210415411)
Dosen pengampu: Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom
Abstrak
Artikel ini mengkaji bagaimana ideologi mempengaruhi seleksi dan rekrutmen kandidat politik, dengan penekanan pada menghubungkan keyakinan pribadi dengan prinsip-prinsip inti partai. Artikel ini mengeksplorasi dampak ideologi terhadap pembentukan agenda politik, profil kandidat, dan dinamika partai. Lebih lanjut, penelitian ini menganalisis bagaimana keselarasan ideologi antara kandidat politik dan partai politik mempengaruhi tata kelola, pembuatan kebijakan, dan representasi publik. Artikel ini diakhiri dengan menekankan pentingnya peran ideologi dalam rekrutmen politik sebagai pendorong kohesi partai, konsistensi kebijakan, dan pemerintahan yang efektif. Ideologi adalah keyakinan terhadap nilai-nilai dan pandangan mengenai persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial dengan tujuan mewujudkannya sebagai solusi terhadap berbagai jenis permasalahan yang ada dalam kehidupan sehari-hari serta proses melakukannya secara berkelompok maupun perseorangan.
Kata Kunci: Ideologi, Rekrutmen, Partai Politik
Latar Belakang
Sejak awal peradaban manusia, kita telah berusaha memahami dunia dengan berbagai metode yang didasarkan pada pandangan kita sendiri mengenai faktor-faktor yang memengaruhi dunia. Pandangan tersebut dapat berasal dari sistem politik, ekonomi, dan sosial yang digunakan sebagai pedoman untuk memahami bagaimana masyarakat memengaruhi dunia atau sebaliknya, bagaimana dunia memengaruhi masyarakat.
Hal ini menyebabkan banyak pemikir intelektual mencoba menjelaskan mengapa satu pandangan atau pemikiran adalah yang benar. Tentu saja hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Dilihat dari sudut pandang positif, masyarakat sosial semakin berpendidikan tinggi dan berpengetahuan karena berbagai aspek ideologi yang mempengaruhinya. Namun sisi negatifnya, ideologi dapat dijadikan oleh masyarakat sebagai pemicu timbulnya konflik di segala bidang politik, ekonomi, dan sosial, karena masing-masing kelompok ideologi ingin mencapai tujuannya masing-masing dengan sudut pandangnya masing-masing.
Dalam sistem politik Indonesia, ideologi dapat diartikan sebagai suatu sumber aktivitas politik yang mempengaruhi pola bekerja pemerintahan Indonesia. Berdasarkan konteks keseuluruhan, sifat ideologi sistem politik Indonesia mempunyai landasan yang berakar dari Pancasila. Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan hasil dari seluruh aspek sosial, tujuan, dan cita-cita masyarakat Indonesia dalam pencapaian tujuan politiknya demi menjalankan suatu kebijakan pemerintah Indonesia. Semenjak Orde Baru, Pancasila seolah-olah menjadi bahan diskusi mengenai kepentingan ideologi tersebut dalam aspek-aspek pembentukan masyarakat. Sedangkan dalam era Reformasi, Pancasila ditantang dalam menginterpretasi suatu tuntutan demokrasi berdasarkan konflik kepentingan dari Orde Baru sehingga munculnya konflik antara kedua pihak dikarenakan bedanya kedua landasan ideologi Pancasila.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah sesuatu yang dipersepsikan secara berbeda, meskipun landasan ideologinya tetap sama. Oleh karena itu, perlu juga dibahas peran ideologi dalam partai politik untuk memahami implementasi kebijakan publik berdasarkan visi ideologi yang berbeda. Hal ini juga disebabkan oleh fakta bahwa partai politik di Indonesia saat ini sangat luas dan mengalami konflik internal atau antar partai karena perbedaan basis politik ideologi dalam menjalankan aspek tertentu dari kepentingan negara. Untuk itu perlu dipahami prinsip-prinsip ideologi peserta partai politik yang mempengaruhi rekrutmen politik berdasarkan referensi ideologis. Hal ini penting karena model rekrutmen politik berbasis ideologi dapat membantu memahami bagaimana kebijakan dan perspektif sistem politik yang berbeda mempengaruhi pemerintahan Indonesia serta dampaknya mengikuti ideologi hasil rekrutmen politik masing-masing partai.
Rumusan Masalah