Sharing Misioner Jamnas Sekami 2023
Salam Misioner!
Perkenalkan nama saya Maria krisanti Fallo, dari lingkungan St. Fransiskus Xaverius Kampung baru, Paroki Sta. Perawan Maria Bunda Allah Ponu. Saat ini saya sedang mengenyam pendidikan di SMP SATAP Negri Oeftoh, kelas VIII.
Berikut ini adalah pengalaman iman saya saat mengikuti Jambore sekami Nasional di Semarang mulai dari tanggal 3 Juli sampai dengan tanggal 7 Juli 2023 Dengan jumlah peserta sekami sekitar seribu orang dari 35 Keuskupan yang mengikuti kegiatan tersebut. Saya adalah salah satu dari 16 peserta sekami Perwakilan dari keuskupan Atambua dan satu-satunya peserta perwakilan dari Paroki Santa Perawan Maria Bunda Allah Ponu.
Perjalanan menuju Semarang.
Tanggal 1 Juli 2023 saya dan teman-teman berkumpul di Noemeto Kemudian keesokannya tanggal 2 Juli tepatnya jam enam pagi saya dan rombongan berangkat ke bandara El-Tari Kupang. Setelah tiba di bandara, karena baru pertama kali melihat pesawat, saya merasa takut dengan benda tersebut. Ini adalah pengalaman pertama saya akan naik pesawat. Dalam hati, saya mengatakan bahwa kita terpleset dan jatuh di atas tanah saja masih sakit bahkan luka apalagi kalau di atas udara kemudian pesawat terpeleset, saya bisa hancur berkeping-keping.
Jujur, saya takut sekali saat berada di dalam pesawat. Saking takutnya mau pergi ke kamar mandi juga tidak berani. Tetapi Puji Tuhan kami tiba dengan sehat dan selamat di Semarang walaupun dua kali transit. Transit pertama di Bali dan yang kedua di Jogja setelah itu kami berangkat menuju Semarang menggunakan Bus. Dalam perjalanan saya sangat kagum melihat gedung-gedung mewah di samping kiri-kanan kota yang kami lalui namun semua sifat kampungan tersebut saya menyimpannya dengan rapi di dalam hati.
Keesokannya tanggal 3 Juli semua kontingen dari ke-35 keuskupan yang berpartisipasi dalam kegiatan Jamnas Sekami mulai berkumpul di Seminari Mertoyudan Magelang untuk memulai dengan kegiatan. Saat itu saya merasa takut dan minder diantara sekian banyak peserta sekami. Bukan hanya takut tetapi saya juga merasa kecil walaupun badan saya cukup besar.
Akan tetapi disaat saya mengkerdilkan diri seperti itu, Tuhan menuntun saya untuk membuka kitab suci kemudian saya melihat sebuah ayat yang bunyinya seperti ini: “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, Jangan bimbang, sebab aku ini Allahmu. Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Yesaya 40:10.
Setelah membaca ayat ini dan merenungkannya rasa takut dan minder mulai menghilang dan jiwa semangat Misioner saya bangkit lalu mengikuti semua rangkain acara dengan penuh gembira dengan semangat yang berapi-api. Di sana saya diajarkan untuk bersahabat dan menghayati persekutuan (Comonio) berpartisipasi dan terlibat dalam persekutuan sebagai misionaris cilik untuk menjadi berkat dengan "semboyan children helping children" .