Lihat ke Halaman Asli

Pencalonan Zulkifli Hasan Terlalu Beresiko

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pencalonan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum (ketum) dalam kongres Partai Amanat Nasional (PAN) akhir Februari mendatang  menjadi ancaman serius terhadap kepercayaan publik yang sedang dibangun partai politik (parpol) setelah banyaknya kasus korupsi dan skandal yang menimpa elite parpol.

Partai Politik saat ini sedang terseok-seok dalam pemulihan kepercayaan publik sehingga sangat berisiko apabila orang yang terindikasi kasus korupsi maju dalam konstelasi pencalonan ketum parpol.

Kesempatan politik tersebut seharusnya  jagan di jadikan alasan pembenaran, semua orang bisa seenaknya maju melenggang mencalonkan diri. Siapapun yang sedang dalam ancaman tersangkut kasus korupsi atau skandal sebaiknya tahu diri. Jangan karena belum dijadikan tersangka lalu merasa layak maju. Itu namanya tidak mampu mengukur diri.

Partai Politik seharusnya menghitung risiko masa depan parpol dimasa mendatang. Apabila ternyata sang ketum terpilih salah satu parpol ternyata ditersangkakan dalam kasus korupsi.

Konsolidasi pemulihan yang sedang dilakukan parpol jelas akan terkoyak apabila Zulkifli Hasan maju. Apabila  Zulkifli Hasan terpilih dan lalu dijadikan tersangka, maka bukan hanya PAN yang merugi. Semua parpol menerima imbasnya juga. Ini membahayakan. Seharusnya para kader PAN melihat lebih jeli permasalahan ini secara jernih dalam kepentingan jangka panjang.

Kader PAN harus objektif. Jangan hanya posisi Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR lalu menghilangkan dugaan keterlibatannya dalam brbagai kasus selama menjadi Menhut. Kesadaran ini yang harus dibangun. Lebih baik Zulkifli Hasan berkonsentrasi untuk menghadapi kasus yang sedang menimpanya.

Jangan sampai nantinya Zulhas terpilih sebagai ketum PAN dan akhirya di jadikan tersangka oleh KPK tentunya kita berharap zulhas tidakmenggunakan PAN sebagai alat cuci diri.

Kalau itu yang terjadi maka itu tidak fair. Langkah seorang tokoh PAN yang juga mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Amien Rais, yang menjagokan Zulkifli Hasan juga hanya akan menciptakan gelombang perlawanan dari dalam PAN sendiri. Seperti diketahui, Zulkifli Hasan sendiri adalah besan Amien Rais.

Saya sebagai pemilih partai PAN pada pemilu 2014 lalu hanya berharap agar pelaksanaan kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Bali, pada akhir Februari mendatang tidak berujung perpecahan seperti yang terjadi pada beberapa partai lain.

Semoga PAN tidak ikut latah kaya partai-partai lain seperti PPP. Jangan sampai ada dualisme mahkamah partai yang saling gugat-menggugat hingga di pengadilan.

PAN selayaknya harus mampu mewujudkan kongres yang aman, lancar, berkualitas dan bermartabat. Kongres yang berkualitas dan bermartabat, merupakan nilai yang harus dijaga untuk menghindarkan perpecahan antarpengurus partai. Selamat berkongres.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline