Lihat ke Halaman Asli

Bisnis yang Berkah dengan Prinsip Syariah

Diperbarui: 15 Desember 2017   13:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bisnis yang berkah dengan prinsip syariah

 

Oleh : Romi Padli

Mahasiswa Pascasarjana Ekonomi Islam

Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.

Tidak ada manusia yang mau hidup sulit, semua orang pasti menginginkan kehidupan yang sejahtera. Sejahtera dalam arti yang luas adalah banyak harta, mempunyai banyak keluarga serta kedudukan yang tinggi di mata orang lain.

Namun kesejahteraan dalam Islam tidak selalu diukur dengan banyaknya harta kekayaan, keluarga dan jabatan yang dimiliki.

Betapa banyak orang yang hartanya melimpah namun dia tidak sejahtera dalam keluarganya. Begitu juga dengan jabatan  tinggi yang dia miliki, banyak orang yang mempunyai jabatan yang tinggi di mata orang lain namun kehidupan di rumahnya berbanding terbalik di mata keluarganya.

Jika kita melihat kembali sejarah, banyak sekali kisah kehidupan orang yang sangat kaya dan mempunyai kedudukan yang tinggi namun  pada akhirnya harta dan kedudukanya menjadikan kehidupanya berbuah kesombongan dan menjerumuskannya kedalam kehinaan.

Seringnya harta yang melimpah dijadikan sebagai patokan sebagai kesuksesan seseorang, justru berbanding terbalik dengan orang yang mempunyai harta tersebut.

Banyak nama-nama yang diabadikan oleh Allah dalam Al Qur'an untuk kita jadikan sebagai pelajaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline