Ustadz H. Mas'udi HS pada kajian islami yang dilaksanakan di Masjid KH. Ahmad Dahlan di Jl. S. Parman Kompleks Perguruan Muhammadiyah, seusai ibadah salat magrib berjamaah pada Ahad, (25/02/24) mengungkapkan ancaman Allah SWT kepada orang-orang yang menyembunyikan dan menjual ayat Al-Quran dengan harga murah.
Apa maksud dari menyembunyikan dan menjual ayat Al-Quran tersebut? Sebelumnya, pada kajian islami tersebut Ustadz H. Mas'udi HS menukil Surah Al-Baqarah ayat 174 dan 175. Dari situlah, beliau mengungkapkan ancaman Allah SWT terhadap perilaku yang disebutkan di atas.
Adapun arti dari Al-Baqarah ayat 174 ialah; "Sungguh, orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Kitab, dan menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam perutnya, dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari Kiamat dan tidak akan menyucikan mereka. Mereka akan mendapat azab yang sangat pedih."
Kemudian, Al-Baqarah ayat 175-nya adalah; "Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka."
Menyembunyikan ayat Al-Quran, ujar Ustadz Mas'udi HS, ialah menyembunyikan kebenaran-kebenaran dari ayat-ayat Allah SWT. Hanya mencari pembenaran, bukan untuk mencari sebuah kebenaran.
Kemudian, menjual Al-Quran dengan harga murah, arti "menjual" di sini bukan maksudnya aktivitas menjual mushaf. Namun, menjual ayat-ayat Al-Quran di sini ialah, menggadai ayat Al-Quran untuk kepentingan-kepentingan duniawi belaka.
Menyembunyikan kebenaran dan menggadai ayat-ayat Al-Quran untuk kepentingan duniawi yang tidak ada hubungannya dengan asbabun nuzul-nya, diancam keras oleh Allah SWT, maka seseorang yang memperbuat hal tersebut dan mendapatkan upah atau keuntungan, maka, yang dia makan dan di dalam perutnya tersebut ialah api neraka.
Tidak sampai di sana, seseorang yang melakukan hal tersebut dikatakan Allah SWT tidak akan disapa pada hari kiamat, dan Allah SWT juga tidak akan mendapat pengampunan daripada-Nya. Maka, sungguh rugi mereka yang menukar dunia dengan akhiratnya. Memanfaatkan ayat-ayat Al-Quran untuk dunia, untuk jabatan, uang dan hal lainnya.