Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence, mengunjungi Indonesia pada hari ini Kamis 20 April 2017. Agenda Pence seperti yang dilansir CNBC ialah menghadiri peringatan terbentuknya ASEAN yang ke 50 Tahun dan Hubungan Amerika Serikat dengan ASEAN selama 40 tahun. Ini artinya pence akan lebih banyak membicarakan kerjasama perdagangan dan keamanan regional.
Dilain sisi kehadiran Pence di Indonesia juga menunjukan manuver taktis Amerika yang tidak ingin kehilangan kepercayaan dari Negara mayoritas muslim, terlebih Negara Paman Sam yang di pimpin Donald Trump selalu melakukan tindakan kontroversi kepada kaum muslim.
Tetapi apakah tujuan pence hanya kepada dua isu tersebut?
Pada isu ekonomi yang lebih sempit, Pence mencoba mengamankan kepercayaan Indonesia pada negaranya kembali, seiring perseteruan Pemerintah Indonesia dengan Multi National Company asal Amerika, Freeport MacMoran. Perseteruan ini menjadi perhatian publik nasional dan internasional kala Freeport mengancam akan membawa permasalahan ini pada Jalur Arbitrase jika pemerintah Indonesia terus memaksa Freeport untuk merubah bentuk usaha pertambangan menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Ancaman Freeport yang lebay tersebut sangat tidak berdasar, pemerintah Indonesia menjadi lebih garang dalam menanggapi tuduhan tersebut. Pemerintah Indonesia sebenarnya hanya memberikan saran dan opsi atas KK dan IUPK, selanjutya Freeport diberikan Hak mutlak untuk memilih salah satu diantaranya. Tetapi Freeport malah melakukan manuver tendesius dengan berencana memecat Karyawan secara besar-besaran, seolah menakuti pemerintah Indonesia dalam megambil keputusan.
Position Bargain Freeport yang lebih tinggi menjadi momok yang menakutkan bagi pemerintah Indonesia sebelumnya. Tetapi kini Freeport tak lagi menjadi anak emas, karena mendapat perlawanan yang seimbang oleh pemerintah atas tuduhan dan ancaman yang dilemparkannya. Hal ini menjadi serangan balik bagi kubu Freeport yang tentunya akan mempengaruhi nilai produksi dan pajak bagi Negara asalnya.
Perusahaan swasta amerika memang dikenal sebagai actor yang dominan dalam mengisi pundi-pundi Negara Paman sam tersebut, sehingga isu perselisihan antara Freeport dan Pemerintah Indonesia mendapatkan perhatian lebih oleh elit politik amerika yang baru saja naik tahta.
Maka bukan tidak mungkin, jika dianalisa dari kunjungan Pence, mengisyaratkan bahwa Amerika bukan hanya mencoba untuk memperat hubungan antara Negara-negara muslim, ataupun hanya menghadari Anniversary ASEAN, tetapi juga mengupayakan langkah-langkah politik untuk menjaga kepastian akan keberlangsungan produktivitas perusahaan-perusahaan Asal Amerika di Indonesia.
Ketegasan Indonesia dalam menyikapi persoalan yang lalu, diharapkan dapat diterapkan kembali jika Pence memulai lobi ekonomi yang cenderung berat sebelah, hal ini akan memberikan sinyal kepada Negara-negara adikuasa untuk lebih memperhitungkan kebangkitan strategi bebas aktif Indonesia dalam hubungan internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H