Di Desa Hampir Sejahtera para orang tua khususnya bapak-bapak sering bermain judi di salah satu warung kopi. Akhirnya, kaum ibu-ibu pun mulai resah tak tahan lagi melihat suaminya setiap malam bermain judi. Jadi, mereka pun berinisiatif untuk melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib agar tidak ada lagi kegiatan perjudian di desa mereka.
Setelah mendapat informasi dari warga tadi, polisi pun melakukan pengintaian dan penggrebekan. Akhirnya tiga orang pemain judi berhasil ditangkap dan langsung digelandang ke kantor polisi.
Setelah sampai di kantor polisi, mereka pun disuruh berbaris dan menyebutkan nama mereka satu persatu untuk didata.
“Nama saya Bambang pak,” kata pemain judi yang paling kiri menyebutkan namanya.
“Nama saya Harto pak,” kata yang di barisan tengah.
Akhirnya tiba lah gilirian paling kanan atau terakhir. “Kamu namanya siapa?” tanya pak polisi.
“Malu pak!” katanya.
“Eh… kamu ngelawan ya. Saya tanya nama kok malu. Ayo siapa nama mu,” teriak pak polisi lagi.
“Malu pak!” katanya lagi membuat pak polisi naik pitam.
“Wooiii… kamu namamu siapa?!” bentak pak polisi sambil menggebrak meja.
“Malu pak… nama saya Malu Ginting…” katanya+ agak sedikit senyum.
“Ahh… dari tadi gitu kan kita enggak bingung,” kata pak polisi sambil tertawa geli hi.
Salah siapa ya? Masa namanya Malu. Mending namanya Pede, kan orang enggak bingung. Malu-maluin ja loe malu….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H