Lihat ke Halaman Asli

Romanus Remigius CCH

Praktisi Hipnoterapis Klinis

Merpatiku yang Nyaris Hilang Kini Telah Kembali

Diperbarui: 21 Maret 2019   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tempo.co

"Terimakasih Pak, atas bantuan bapak, istri saya benar-benar sudah kembali normal seperti sediakala. Merpatiku yang nyaris hilang akhirnya telah kembali," ucap suami bu Ani, bukan nama sebenarnya, pada saat konsultasi di sesi hipnoterapi yang kedua. Dengan hati yang tulus dan wajah yang berseri-seri, kedua pasangan muda ini menceritakan bagaimana perubahan yang terjadi setelah terapi yang dijalani bu Ani beberapa minggu sebelumnya.


Sebelum menjalani sesi kedua dengan masalah dan tujuan yang berbeda dari sebelumnya, kami melakukan evaluasi atas perubahan apa yang terjadi pasca hipnoterapi sesi pertama.  Bu Ani, klien saya, bersama suaminya  seakan berebutan ngomong untuk menceritakan kegembiraan yang mereka alami dengan antusias dan gembira. Ya, wajarlah, saya membatin. Dari kisah yang diceritakan saat datang pertama kali, jelas-jelas ibu Ani kini telah berubah seratus delapan puluh derajat. Siapa yang tidak bahagia mengalami perubahan hidup yang begitu luarbiasa dalam waktu singkat.     


Saat datang di pertemuan awal beberapa minggu sebelumnya, tampak wajah pucat pasi dan terdengar kisah pilu yang berbeda jauh dari saat ini. Dengan tubuh yang kadang-kadang gemetaran dan dengan wajah yang kusut, kala itu bu Ani menceritakan masalah yang sedang dialaminya. "Saya benar-benar tidak tahan lagi, pak. Ingin segera mati rasanya," kata bu Ani terbata-bata, sambil berderai air mata. Suaminya yang turut hadir di ruang saya, membantu melanjutkan cerita mengenai  masalah yang dialami istrinya secara lebih lengkap dan utuh.


Beberapa bulan terakhir ini kondisi psikis bu Ani semakin parah. Rasanya sudah mencapai puncak kegalauan. Terbersit keinginan yang kuat dalam diri bu Ani untuk menghabisi nyawanya. Tentu suaminya sangat kaget dengan perkembangan terbaru. Kondisi sebelumnya saja sudah membuat sang suami kuatir. Pasalnya bu Ani sering merasa takut yang berlebihan, apalagi kalau ia tinggal sendirian di  rumah. Hatinya bercampur aduk dengan seribu satu rasa, cemas, gelisah, takut, dan rasa-rasa lain yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.


Seiring berjalannnya waktu, dari hari ke hari, bulan ke bulan, keadaannya bukannya membaik, malah perasaannya semakin terasa kacau. Semakin mengganggu aktivitas sehari-hari, baik di kantor maupun di  rumah. Itulah yang dirasakan dan dialami bu Ani, klien saya. Lebih mencemaskan lagi saat beberapa kali bu Ani mulai merasakan debar jantungnya semakin kencang. Disusul dengan rasa nyeri dan sakit di dadanya, seputar area jantungnya. Jangan-jangan ada masalah dengan kesehatan jantung, pikirnya.


Bergegaslah bu Ani bersama suaminya memeriksakan diri ke rumah sakit. Mungkin inilah akar penyebab masalah yang dialami selama ini. Begitulah yang mereka kira. Melalui pengecekan laboratorium yang cermat dan teliti di sebuah rumah sakit yang berkelas dan terpercaya, dan diperiksa oleh dokter yang kompeten, diketahui hasilnya negatif. Artinya, bukan penyakit jantung, ataupun gejala-gejala awalnya. Masih ragu dengan hasil ini, mereka akhirnya mendatangi beberapa dokter dan rumah sakit lainnya. Apa hasilnya? Sama, tak ada penyakit jantung. Ini hanya perasaan saja, kata dokter. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline