Lihat ke Halaman Asli

Siapa Minat Memasang Susuk di Wajah?

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa perlu memasang susuk ? Pertanyaan ini menggelitik. Karena ada 7  titik susuk yang biasa dipasang pipi kiri dan kanan, dagu dan pangkal lengan atas tepatnya di dada atas. Bahkan ada yang hingga sampai memasang di bagian atas vagina-nya agar sang suami tidak selingkuh dengan perempuan lain.  Semua ada maksudnya. Tentu saja, semua harus dilakukan oleh seorang yang ahli dalam bidangnya.

Kiri dan kanan pipi demi pengasih dan pemurah, serta dagu untuk kharisma atau daya tarik, demikian bagian dada untuk maksud keberuntungan. Dengan catatan bagi yang percaya. Sedangkan yang tidak percaya, silakan mempelajari kembali makna pemasangan susuk di atas, siapa tahu berubah dalam menilai soal susuk dan tertarik untuk memasangkan susuk di wajah dan bagian tubuh lainnya.

Penulis beberapa waktu lalu bertanya pada si pemasang susuk, "mengapa ada orang  perlu memasang susuk di dalam tubuhnya?"

Dengan lugas, ia menjawab, bahwa susuk itu adalah demi menambah nilai penampilan dalam diri seseorang. Ia laksana orang berdandan bagi seorang perempuan, agar enak dipandang.Penampilan ada yang datang dari luar dan ada yang ada dalam diri seseorang, nah inilah yang "dibangkitkan" melalui pemasangan susuk.

Sedangkan, yang mengatakan, bahwa si pemasang susuk akan sulit matinya, maka ia bantah, bahwa hal itu tergantung amal perbuatannya. Sebab, ada atau tidak ada susuk tidak mempengaruhi malaikat dalam menarik nyawa seseorang.

Jadi, apakah benar, susuk akan menambah kepercayaan diri dalam penampilan seseorang? Nampaknya, begitulah kiranya, mengapa seseorang menambahkan dirinya dengan susuk dari berbagai macam bahan, ada yang terbuat dari emas ada yang non-emas, itu tergantung dari seberapa suka si pemesan susuk di wajah dan bagian tubuhnya.

Apakah anda berminat memasang susuk?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline