Lihat ke Halaman Asli

Roman Rendusara

TERVERIFIKASI

Memaknai yang Tercecer

Menjalin Komunikasi, Menghindari Kas Pribadi

Diperbarui: 18 Desember 2020   10:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencanakan keuangan keluarga secara matang.| Sumber: Adhis Anggiany via Kompas.com

Budaya sosial masyarakat Indonesia didominasi oleh sistem patriarki. Sebuah sistem yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama. Kaum laki-laki sebagai pemimpin, pemegang hak warisan/harta, hingga sebagai kepala keluarga.

Sebagai kepala keluarga dalam budaya patriarki berperan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Suami adalah tulang punggung ekonomi keluarga. Sang istri lebih cenderung berperan sebagai ibu rumah tangga meski kadang-kadang turut berperan mengais rezeki.

Konstruksi sosial yang dibangun sistem patriarki kadang merendahkan kaum laki-laki/suami. Misalnya, bila penghasilan suami lebih kecil dari gaji istri. Atau suami tidak bekerja. Tidak jarang suami merasa minder. Hal ini bisa berbuntut keretakan rumah tangga, sampai perceraian.

Sebuah penelitian Harvard pada 2016 menemukan bahwa suami yang tidak bekerja memiliki resiko perceraian lebih tinggi. Status bekerja istri justru tidak berpengaruh besar pada resiko perceraian. Selanjutnya, stereotip sosial yang mengharuskan status suami bekerja sebagai penyebab utama resiko perceraian.

Dengan demikian, ketimpangan jumlah penghasilan antara suami dan istri merupakan hal sensitif. Kerap memicu pertengkaran dan kehancuran rumah tangga.

Jika menghadapi kondisi seperti ini, maka kunci beserta password terbaik adalah komunikasi.

Komunikasi sejatinya mengajak berbicara dari hati ke hati. Ia menjembatani perbedaan-perbedaan pandangan, ide dan pendapat. Komunikasi membuka ruang hati untuk memaknai sebuah perbedaan. 

Kadang kita mengharapkan kehidupan yang memberikan kesatuan makna bagi semua orang. Ketika terdapat jurang perbedaan makna, maka komunikasi dipakai sebagai sarana menuju kesatuan makna yang saling bertentangan itu.

Gambar wikimedia via okezone.com

Ketimpangan gaji antara suami dan istri, misalnya, adalah hal perbedaan memberi makna pada penghasilan. Bukan perbedaan memberi makna pada tujuan perkawinan/pernikahan. 

Pernikahan/perkawinan mestinya jauh melampaui urusan gaji yang berbeda antara suami dan istri. Sebagaimana, komunikasi memberikan perhatian dasar pada kebutuhan akan kesatuan yang berkelanjutan, terutama sebagai suami istri.

Konkretnya, komunikasi dapat dibangun melalui: pertama, ciptakan rapat keluarga. Minimal sebulan sekali. Agenda rapat adalah kehidupan rumah tangga, termasuk membahas laporan keuangan keluarga. Arus kas: keluar masuk uang hingga neraca keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline