ABSTRAK
Hipertensi merupakan kategori Penyakit Tidak Menular (PTM) yang masih menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia sedangkan pekerja kantoran menjadi salah satu kelompok dengan angka kejadian hipertensi yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang lainnya. Literature review pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan informasi maupun pengetahuan tentang faktor-faktor yang memiliki resiko dengan kejadian hipertensi pada pegawai kantor yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literatur review, yaitu sebuah pencarian literature baik yang berasal dari sumber internasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database artikel/jurnal. Hasil penelitian berdasarkan distribusi karakteristik artikel/studi penelitian menunjukkan mayoritas faktor risiko yang paling signifikan terhadap kejadian hipertensi pada pekerja kantor adalah jenis kelamin laki-laki sedangkan faktor risiko lain yang dominan adalah faktor riwayat keluarga dengan hipertensi, stress kerja, usia, serta perilaku hidup yang tidak sehat seperti perilaku sedentary, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan . Dari penelitian ini maka dapat disimpulkan jenis pekerjaan, lingkungan kerja, gaya hidup dan karakteristik individu pekerja atau pegawai dapat menjadi faktor penyebab hipertensi. Lingkungan kerja yang kurang kondusif dan tidak sehat juga akan memberikan dampak secara psikis juga ke pola hidup sehari-hari seperti memakan makanan yang tinggi lemak jenuh dan rendah serat. Selain dari faktor lingkungan kerja dan beban kerja, faktor usia dan jenis kelamin juga menjadi faktor risiko yang signifikan terhadap terjadinya kasus hipertensi.
Kata Kunci : hipertensi, faktor risiko, pekerja kantor
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular merupakan suatu jenis penyakit yang tidak dapat ditularkan melalui bentuk kontak dari orang ke orang lain. Saat ini PTM masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Direktorat P2TM Kemenkes menyebutkan bahwa PTM merupakan penyakit katastropik yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan mengakitbatkan hilangnya hari produktif bagi penderita dan pendamping. Global Burden of Disease (GBD 2017) menyebutkan hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian di dunia ( Forouzanfar et al., 2017). Tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor risiko yang paling konsisten untuk penyakit kardiovaskular di seluruh dunia.
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah dalam arteri dimana seseorang mempunyai tekanan darah sistol lebih atau sama dengan 140 mmHg atau tekanan diastole lebih atau sama dengan 90 mmHg atau keduanya (WHO,2003). Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Sedangkan di Indonesia sendiri Prevalensi nasional hipertensi pada penduduk umur 18 tahun ke atas di Indonesia sebesar 25,8% dan survei Riskesnas tahun 2016 mencatat peningkatan hipertensi menjadi 30,9%.
Dari beberapa hasil penelitian dan literatur menyebutkan bahwa faktor utama pemicu hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu faktor yang tidak dapat dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol. Faktor yang tidak dapat dikontrol seperti usia, jenis kelamin, ras dan riwayat keluarga dengan hipertensi, sedangkan faktor yang dapat dikontrol seperti pendidikan, pekerjaan, pola makan yang mengandung natrium, lemak jenuh, perilaku merokok, konsumsi kopi, konsumsi alkohol, obesitas, kebiasaan olahraga atau aktivitas fisik dan stres (Balitbangkes, 2012; Depkes, 2003; Kurniadi dan Nurrahmani, 2014; Agustina dan Raharjo, 2015; Chataut et al, 2011; Martiani dan Lelyana, 2012).
Pekerja kantoran merupakan salah satu kelompok dengan proporsi kejadian hipertensi tinggi dibandingkan dengan jenis pekerjaan lainnya. Kementerian Kesehatan menyebutkan, job content, beban kerja, jadwal kerja dan lain-lain dapat menyebabkan reaksi stres yang konsekuensi jangka panjangnya adalah penyakit hipertensi. Stres dapat meningkatkan aktivitas saraf simpatis karena pembuluh darah yang menyempit sehingga dapat meningkatkan tekanan darah secara bertahap dan apabila berkepanjangan hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi tinggi sehingga menyebabkan dampak buruk pada pekerja seperti ketidakhadiran yang meningkat, produktivitas kerja yang menurun, dan angka kecelakaan kerja menjadi tinggi. Tujuan dari review literatur ini adalah untuk mengembangkan informasi dan pengetahuan tentang faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipertensi pada pegawai kantor yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
METODE