Batam merupakan pintu gerbang wisatawan mancanegara (wisman) ke tiga setelah Bali dan Jakarta, letaknya yang strategis berhadapan langsung dengan Singapura membuat Batam banyak dikunjungi wisman. Pemerintah Daerah (Pemda) saat ini juga tengah membangun infrastruktur untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Banyak pihak menilai bahwa pariwisata merupakan sektor baru yang bisa diandalkan ditengah anjloknya industri shipyard dan oil and gas sebagai penompang pertumbuhan ekonomi Batam selama ini. Namun, upaya Pemda sejauh ini belum begitu maksimal untuk mengembangkan sektor pariwisata di Batam. Hal itu bisa dilihat masih banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan pariwisata tersebut.
Pertama terkait dengan destinasi pariwisata yang belum dikelola dengan baik. Sebagai daerah kepulauan, memiliki potensi alam yang menjanjikan. Mulai dari keindahan pantainya sampai keindahan bawah lautnya semua ada. Hanya saja potensi itu yang dimiliki itu semua belum bisa dimanfaatkan oleh pemerintah, untuk bisa menjadi daya tarik kunjungan wisman.
Kemudian, persoalan transportasi yang masih semrawut. Perselisihan antara transportasi online dengan konvensional juga tak kunjung selesai. Alih-alih membuat wisman nyaman, pertikaian yang terjadi antara online dan konvesional sering kali membuat wisman ketakutan untuk kembali datang ke Batam.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan saat ini Pemko Batam tengah fokus meningkatkan infrastruktur jalan untuk membuat nyaman para wisman. Dengan demikian juga diharapkan dapat membuat wisman yang datang ke Batam untuk berlama-lama menginap di Batam. Sehingga secara tidak langsung akan berdampak terhadap perekonomian di Batam.
"Pelan-pelan kita perbaiki infrastruktur, kemudain permasalahan-permasalahan yang ada secara bertahap akan kita selesaikan," kata Rudi.
Lantas Bagaimana Nasib Industri?
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan sektor industri selama ini merupaka pernompang terbesar ekonomi di Batam. Kendati mengalami perurunan akibat ekonomi global pada 2017 lalu, industri tidak bisa dilupakan begitu saja. Karena sejak awal Batam memang didesain sebagai kota industri untuk bisa bersaing dengan Singapura.
Namun, pihaknya tidak memungkiri bahwa dengan potensi yang dimiliki Batam. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang bisa dikembangkan untuk mendukung sektor industri di Batam. Pasalnya pariwisata merupakan sektor yang tidak akan terpengaruh oleh keadaan perekonomian dunia.
"Karena itu, kami sepakat sektor pariwisata untuk dikembangkan. Tapi kami juga tengah berupaya untuk meningkatkan kembali sektor industri kita," katanya.
Untuk mewujudkan itu semua, pihaknya juga telah merencanankan tujuh proyek strategis yang masuk dalam rencana pembangunan Kota Batam. Diantaranya adalah pembangunan kota air di atas lahan reklamasi seluas 1.400 hektar, pengembangan Tanjungpinggir sebagai kawasan terpadu, membangun pusat bisnis baru di Kawasan Baloi Kolam, pembangunan di kawasan Tanjungsauh, pengembangan kawasan Nongsa dan Marina City serta embangunan waduk air.