Lihat ke Halaman Asli

Tinjauan Lingkungan Bisnis Properti di 2017

Diperbarui: 8 Februari 2017   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Beberapa kondisi faktual  membuat kita  tetap optimis di 2017.

Menurut Laporan S&P, sektor properti Indonesia masih bisa diharapkan di kondisi “pertumbuhan tinggi”. Selain dipicu oleh bonus demografi yang akan mencapai puncaknya di  2020: laju pertumbuhan penduduk yang tinggi dan  tumbuh nya kelas menengah, pendapatan keluarga yang makin meningkat juga menjadi mesin pendorong.  Ini semua menjadi faktor bagi  munculnya  angka 15 juta unit  backlog perumahan di level nasional.

Skala Nasional : Kebijakan Pro Sektor Properti

Bergulirnya kebijakan tax amnesty juga jadi pemicu yang signifikan. Seperti dikutip dari analis JP.Morgan , kebijakan tax amnesty akan mendorong permintaan lebih besar di sektor properti . Bank Indonesia mengestimasi ada sekitar Rp 560 triliun dari pendapatan  yang belum di ‘declare’. Untuk konteks di  Indonesia, dimana hanya 0,2 % populasi yang memiliki saham , sebagian dari dana ini diindikasikan lari ke investasi di sektor perumahan di Indonesia.

Perangkat  peraturan  yang terus dibuat sederhana, tren  tingkat suku bunga yang lebih mendukung , serta likuiditas yang meningkat adalah pencapaian yang  sejalan dengan  penerapan  kebijakan tax amnesty.

Skala Kota : Ekspansi Infrastruktur dan Sumberdaya Informasi Properti

Selaras dengan itu, banyak pihak melihat positif kondisi di Jakarta. Di  2015 , indeks harga properti Jakarta misalnya, seperti dikutip oleh analis Knight Frank, terus menanjak hampir 150%  terhitung sejak kuartal  IV  tahun 2009

Faktor lain yang ikut mendongkrak harga properti di Jakarta: rencana jalur metro (subway) bawah tanah yang djadwalkan beroperasi di  tahun 2018. Meski belum jelas betul apakah akan on-time penyelesaiannya. Dampak dari intervensi sistem transportasi ini  akan semakin mengerek harga properti terutama yang dilewati jalur subway ini. Area di sebelah utara dari jarigan ini diperkirakan harga properti nya akan terkerek naik sebesar 30-40%, sedangkan di sisi selatannya akan menjadi titik titik baru yang paling berprospek , demikian analisis Knight Frank.

Pemerintah juga terus berupaya menciptakan iklim yang pro-bisnis.  Menurut data laporan “Doing Business 2017: Equal Opportunity for All”, Indonesia, bersama – sama dengan Brunei, masuk dalam daftar negara di dunia  yang paling progresif dalam hal aktivitas bisnis. Peringkat  Indonesia naik 15 poin. Yang menjadi indikator : proses memulai bisnis, pengurusan  ijin konstruksi, mendapat sambungan listrik, ijin bangunan, perolehan fasilitas kredit, perlindungan investor minoritas, pembayaran pajak dan lain sebagainya.

Ekspansi Infrastruktur jadi pertaruhan.  Sebagai   ‘key driver’ untuk  menunjang pertumbuhan bisnis properti yang langgeng, termasuk didalamnya sumberdaya informasi properti yang akurat dan terbuka .

Pelaku bisnis perlu membangun kanalnya, untuk bisa memupuk rasa saling percaya dan bekerja sama. Perlu perangkat yang handal untuk bisa saling terkoneksi, mensinergikan energi. Sebagai contoh portal Rumah Dimana sebagai marketplace  properti   yang didukung oleh  platform teknologi yang handal . Memperkuat mata rantai untuk bantu  menggerakkan  pemanfaatan sumberdaya properti , termasuk penguatan kanal informasi online yang mendukung yang proses transaksi bisnis properti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline