Lihat ke Halaman Asli

Lumpur Kotor dalam Cara Menarik Simpati Massa

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam upaya  menarik simpati masyarakat dan membangun basis dukungan massa yang luas, cara-cara yang merusak digunakan. Seperti pernah diingatkan oleh  Noam Chomsky. Delivery  yang tak elok itu secara nyata dan intens dipakai oleh  kedua  kubu, dan dua-duanya  kecipratan lumpurnya.
Jingoisme misalnya bisa diartikan sebagai  kebijakan luar negeri yang agresif. Ini kerapkali digunakan salah satu kubu untuk membangkitkan sentimen nasionalisme sesaat. Rajin berkoar dan berposisi lantang tentang superioritas negara sendiri. Dikhawatirkan, ini bisa menggerogoti hubungan ekonomi dan politik kita dengan negara tetangga, yang mana saat ini cenderung damai.
Sementara di camp satunya, secara  konstan pakai metode menebar rasa takut. Kubu lawan dilabelkan dengan  kembalinya pemerintahan otoriter yang kental kandungan orde barunya.  Tentang ancaman pelanggaran HAM yang bakal  tambah brutal dan  mandeknya  proses demokratisasi.
Kekuatan media pun membatu ke masing masing kubu. Mereka  secara dangkal sekaligus instan merubah diri jadi kanal efektif  yang memuluskan  cara-cara tak terpuji itu.
Tentang kubu mana yang kita anggap paling getol melakukannya, yang magnitude nya paling besar, tentu berpulang pada pilihan pribadi  kita  masing masing.
Sebuah pelajaran yang bisa dipetik: terlalu banyak skenario negatif yang bisa dimainkan, pemangsa yang  bisa dilepas.  Selama  memang masyarakat madani belum matang dan kuat.
Well sudah H-3. Selamat mencoblos.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline