Lihat ke Halaman Asli

romadhona diah

pencinta alam

Curhatku Ibu

Diperbarui: 22 Desember 2022   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, dirimu yang dulu tangguh, motivatorku, ibuku sang visioner,

ibuku yang tidak pernah mengeluh,

 ibuku yang tidak cengeng,

 dirimu yang tidak  pernah mengungkit-ungkit jasa sepanjang hidupmu

Tahukah Bu?  aku rindu  mata ibu yang berbinar, suara ibu yang lantang dan semangat. 

Menyemangati langkahku tuk menyongsong masa  depan.

Ibu, tahukah dirimu? Telah kucari semua itu namun, kini tak kulihat lagi apa  yang ada pada dirimu. 

Ibuku sayang kini mulai pendiam,  ibuku yang mulai pelupa.

Ibu, aku rindu ibuku  yang dulu, yang kalau aku nakal, ibu menegurku. Aku rindu omelan kasih sayangmu, aku rindu cerewet mu Bu. Kala langkahku terseok, ibu selalu ada mendampingiku, menghiburku.

Ibu oh Ibu, apapun kini dirimu, Ibu adalah yang terpenting dalam hidupku , ku tetap membutuhkan mu sampai kapanpun. Perkataanmu adalah perintah, anggukan mu adalah doa dan restu.

Ibu, semoga Allah membalas semua pengorbanan dan kebaikanmu.

By Romadhona




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline