Hati siapa yang tidak 'kan terenyuh pada deretan wajah-wajah teduh dari anak yang sedang tertidur dipelukan ibu jalanan
Lalu, ada sepasang mata tua mengiba pada semesta dengan kedua tangannya meminta selimut sebuah keluarga
Terdengar suara jeritan merengek disudut rumah dengan atap dangau mengebul di bawah payoda yang merongrong diatas kepala
Menunggu seorang ibu selesai memasak bongkahan kerikil buat anaknya dengan bara di tungku lantas padam sebab tetesan air dari relung kasihnya
Senyuman satu persatu dari mereka bermekaran kala melihat gerobak cendol lusuh bersama suara khas dari harmoni bambunya
Gesekan dari sandal butut dengan wangi aspal menggoda para pelanggannya
Dengan tertatih-tatih Ia mencoba melangkahkan tubuhnya yang ringkih dengan sesekali menyeka keringat hasil ikhtiar hari ini
Garis senyuman yang hampir semua dari giginya terlihat hilang namun ada rasa damai yang kembali datang dengan hangatnya
Dawet menyegarkan menuju mereka bersama pasangan mata berbinar menatap malu-malu
Lagi-lagi, lelaki tua itu malah merasa hatinya berguncang hebat; batinnya berucap: "Alhamdulillah nikmat mana lagi yang engkau dustakan? anak-anak yatim, kaum duafa, dan mereka yang sebatang kara adalah aku; sama-sama memiliki kehidupan dari sang pencipta
Aku diberi rezeki oleh-Nya dan rezekiku adalah sebagian dari hak mereka"
Ia duduk memangku salah satu anak yang tak bertuan
Memejamkan sepasang mata untuk ia maknai dari sebuah kebahagiaan
Sebuah senyum begitu merekah dengan putih apa yang ada didalamnya
Pada ribuan kepedihan diantara sayap-sayap malaikat penjaganya
Bintuhan, 11 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H