Lihat ke Halaman Asli

Rolyta Alhanifa

Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Pada Sepuluh Jari yang Dititi

Diperbarui: 7 Mei 2023   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pngtree.com


Tuhan, aku pulang bersama pekat yang lekat pada rembulan 

Untuk kembali mengiba pada-Mu bersama tumpahan keheningan
Pada sepuluh jari yang sedang dianyam
Aku mencoba membungkus sebuah doa dibawah langit malam

Pada sepuluh jari, aku bercerita dalam suara kesunyian
Merebah lelah dipuncak diri yang jengah dengan kehidupan
Membelah kesunyian demi meniti sepuluh jari ditangan
Mengharap Tuhan 'kan turun tangan pada hati yang lebur tak beraturan
 
Suara-suara kini lenyap ditelan kelam
Kulipat malam pelan-pelan dengan segala lelah yang ku genggam
Kuikhlaskan satu persatu kekecewaan 

kepada ributnya angin yang akhirnya redam 

Disela-sela mata yang terpejam kuhaturkan harap terpendam

Bintuhan, 30 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline