Nas Alkitab : Roma 16:1-16
Jemaat Tuhan terkasih, kita bersyukur bahwa pelayanan di tahun 2024 telah berhasil kita lalui. Hari ini, kita berkumpul untuk kembali melakukan pelayanan di tahun 2025.
Pelayanan ini merupakan buah dari pengabdian kita kepada Allah tetapi kita serentak bagian dari wujud cinta kasih kita kepada sesama saudara seiman.
Supaya tugas pelayanan ini dapat berjalan selaras dan tiba pada tujuan utamanya maka penting untuk kemudian kita memperhatikan beberapa hal seturut dengan teks yang kita baca saat ini.
Dalam teks yang kita baca saat ini, Paulus memberikan pesan apresiasinya kepada beberapa orang yang sangat membantu dirinya dalam menjalankan pelayannya sebagai Rasul.
Salah satunya ada nama Febe. Dia diyakini sebagai seorang perempuan dermawan yang banyak berkontribusi bagi pelayanan Paulus. Febe berasal dari wilayah Kengkrea dekat Kota Korintus.
Di samping Febe, ada juga sederet nama-nama tokoh yang juga dengan penuh kasih. Ada sepasang suami-istri, Akwila dan Priskila, rekan sepelayanan Paulus untuk jemaat yang ada di Efesus.
Lalu ada banyak nama lain yang muncul dalam teks ini. Pertanyaan kita sekarang, mengapa mereka-mereka ini Paulus sebut? Ini juga menarik bahwa ternyata salam ini ada di akhir teks.
Kalau kita baca pasal-pasal awal, Paulus sangat gigih sekali membela pokok iman Kristen. Paulus tak segan menegur jemaat atau pun pengajar palsu yang membelokkan pesan injil.
Tapi di akhir surat, Paulus malah berbicara dengan hati dan penuh kasih. Ternyata Paulus juga sadar benar bahwa dibalik keberhasilannya sebagai Rasul, Tuhan mengirimkan banyak sekali orang baik yang membantu dia di dalam menjalankan tugasnya.
Paulus tidak menanggung salib itu sendiri. Malah sebaliknya, salib pelayanannya yang dianggap berat, seketika menjadi ringan manakala orang-orang baik itu ada di tengah-tengahnya.