Lihat ke Halaman Asli

Rolin Taneo

Pemulung Ilmu

Mungkinkah Manusia Hidup Tanpa Teknologi?

Diperbarui: 1 Juni 2024   12:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Hari ini, 31 Mei 2024, saya iseng mengecek jumlah kuota internet yang saya gunakan sepanjang bulan ini. 

Hasilnya mencengangkan. Ternyata dalam bulan ini jumlah kuota yang saya gunakan yakni 54 GB. 

Angka di atas kalau dikalkulasikan ke dalam nilai rupiah maka selama bulan ini saya mengeluarkan biaya sebesar Rp. 150.000,00-Rp.200.000,00. 

Jumlah ini memang belum seberapa jika dibanding dengan biaya jaringan wifi sebulan. 

Saya lalu berpikir, mengapa dalam bulan ini saya bisa sampai boros? Sepertinya ada yang salah dalam diri saya. 

Atau jangan-jangan saya mulai masuk dalam kategori masyarakat yang candu teknologi. 

Kemungkinan-kemungkinan di atas itu bisa saja ada benarnya. Tetapi jauh lebih dari itu, saya justru lebih berpikir jika saya ini masuk dalam kategori masyarakat yang memilih menyatakan eksistensi diri lewat media. 

Tulisan ini kemudian lahir sebagai hasil refleksi atas fenomena yang saya rasakan sendiri dan selanjutnya saya sejajarkan dengan konteks di abad 21 yang kalau mau dibilang nyaris tidak bisa hidup tanpa teknologi. 

Tulisan ini akan dibagi ke dalam beberapa poin yang lebih rincinya bisa disimak dalam ulasan di bawah :

1. Teknologi dan Manfaatnya Bagi Manusia

Kita sudah masuk dalam era dimana segala pekerjaan manusia dimudahkan melalui hadirnya teknologi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline