Lihat ke Halaman Asli

Rolin Taneo

Pemulung Ilmu

Supaya Mereka Menjadi Satu

Diperbarui: 31 Mei 2024   07:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengantar

Mari kita amati bersama bahwa ternyata orang NTT pada umumnya hidup dengan  mengedepankan kebersamaan. 

Ini berarti bahwa kita sadar bahwa kita ini adalah makhluk sosial. Kehadiran sesama itu kita perlukan. 

Banyak contoh yang bisa kita berikan. Seperti, jika ada anak wisuda, kita bilang tidak ada acara tapi hanya doa keluarga. 

Kita lalu undang beberapa tetangga, kenalan dan keluarga untuk ada dalam rasa bahagia dengan kita. 

Contoh lain ialah ada pada kehidupan rumah tangga kita. Kita akan merasakan kesepian apabila anggota rumah tangga yang lain tidak ada dengan kita. 

Kehadiran anggota keluarga  hang lain menjadi penyokong dan penyemangat bagi kekuatan bagi kita. 

Pendalaman Teks

Bacaan kita saat ini juga memperlihatkan sisi kebersamaan. Memang bagian ini adalah doa Yesus bagi murid-Nya. 

Yesus tahu bahwa secara ragawi, Ia tidak selamanya ada bersama dengan murid-murid. Ia akan pergi. 

Murid-murid akan seperti anak yatim-piatu. Mereka kehilangan orang tua, guru, dan sahabat terbaik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline