Karl Marx adalah seorang sosiolog yang sangat fokus pada isu ekonomi. Seluruh pemikirannya tidak bisa dilepaskan dari dunia perekonomian.
Tentu pemikirannya ini merupakan hasil refleksi atas konteks pada masanya. Ingat bahwa kala itu masyarakat Eropa sementara masuk di era baru, Revolusi Industri.
Revolusi Industri menjadi suatu sejarah baru yang punya pengaruh hingga memasuki peradaban 4.0. Teknologi berkembang pesat. Banyak alat diciptakan untuk membantu kerja manusia.
Hingga di kasus tertentu, manusia dilihat sebagai alat atau mesin. Manusia dikendalikan. Marx klasifikasi poin ini ke dalam paham infrastruktur. Infrastruktur adalah jalan menuju ketercapaian hasil produk.
Hasil itu digagas oleh ide para pencetus kebijakan atau dikenal dengan paham suprastruktur. Suprastruktur lebih punya pengaruh. Infrastruktur hanyalah cara mencapai tujuan.
Kondisi ini menjadi miris. Marx kemudian dengan lantang menyerukan upaya menghindari cara kerja semacam ini. Manusia bukan alat atau mesin.
Ambisi untuk meraup untung sebesar-besarnya jangan menjadi alasan mengeksplorasi kerja manusia secara brutal. Mau bagaimana pun, manusia terbatas dan lemah. Tubuhnya rentan sakit.
Harus ada penghargaan pada kerja dan usaha manusia. Ingat bahwa manusia itu makhluk relasional. Saling membutuhkan. Jangan menciptakan kelas ekonomi yang berakibat pada diskriminasi sosial di dunia kerja.
Selamat Hari Buruh Internasional
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H