Lihat ke Halaman Asli

Peta Kekuatan di FIFA Berubah

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas Hotel Baur Au Lac Zurich, Swiss menutup 9 pejabat tinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi dengan kain putih untuk menghindari kamera pewarta. FIFA dilanda skandal mega korupsi besar yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun yang merugikan sebesar US$ 100 juta serta pencucian uang hak siar. (AP Photo/Rob Harris)

[caption id="" align="aligncenter" width="460" caption="Petugas Hotel Baur Au Lac Zurich, Swiss menutup 9 pejabat tinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi dengan kain putih untuk menghindari kamera pewarta. FIFA dilanda skandal mega korupsi besar yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun yang merugikan sebesar US$ 100 juta serta pencucian uang hak siar. (AP Photo/Rob Harris)"][/caption] ZURICH, KOMPASIANA - Pasca penangkapan 9 pejabat tinggi FIFA (termasuk Wakil Presiden FIFA) dan 5 orang petinggi lainnya di Baur Au Lac, Zurich, Swiss pada Rabu (27/5) kemarin. Peta kekuatan menjelang Pemilihan Presiden FIFA yang akan berlangsung Jumat (29/5) besok mulai berubah. Presiden UEFA Michel Platini dalam konferensi Pers Kamis (28/5) sore waktu setempat menyatakan mengalihkan dukungan seluruh anggota UEFA kepada kandidat Presiden FIFA pesaing Sepp Blatter, Pangeran Ali Bin Al - Husein. "Kami mengalihkan dukungan kepada Pangeran Ali untuk sepakbola yang bersih. Kami tidak ingin dia (Blatter) menguasai FIFA lagi," ujarnya kepada wartawan di Zurich pada Kamis (28/5). [caption id="" align="aligncenter" width="580" caption="Biro Intelijen Federal (FBI) membawa kotak dokumen dari kantor CONCACAF di Miami, Amerika Serikat pada Rabu (27/5) pasca ditangkapnya petinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi besar. (Reuters/Javier Galeano)"]

Biro Intelijen Federal (FBI) membawa kotak dokumen dari kantor CONCACAF di Miami, Amerika Serikat pada Rabu (27/5) pasca ditangkapnya petinggi FIFA yang terlibat kasus korupsi besar. (Reuters/Javier Galeano)

[/caption] Di saat yang bersamaan pula, seluruh masyarakat penggemar sepakbola dunia menginginkan perubahan besar di FIFA pasca kejadian yang sangat memalukan. Mulai dari Presiden asosiasi sepakbola, perdana menteri hingga sebagian besar pemimpin negara mendesak adanya revolusi besar - besaran di tubuh FIFA untuk terciptanya sepakbola yang bersih. Namun, seluruh anggota AFC (termasuk PSSI) malah mendukung Sepp Blatter terpilih lagi. Apalagi, dikaitkan dengan pembekuan PSSI oleh Kemenpora RI. Ini adalah momentum Kita sebagai Bangsa harus membersihkan PSSI dari mafia sepakbola yang kambuh. (Reuters/AP/Rolas Tri Ganda)



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline