Lihat ke Halaman Asli

12 Orang Tewas Oleh Serangan Tembakan Teroris di Paris

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

French President Francois Hollande (C) arrives after a shooting at the Paris offices of Charlie Hebdo, a satirical newspaper, January 7, 2015. {REUTERS/Christian Hartmann}

[caption id="" align="aligncenter" width="422" caption="Presiden Prancis Francois Hollande tiba di tempat kejadian pasca serangan militan teroris di Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Christian Hartmann}"][/caption] PARIS, KOMPASIANA - Serangan dari Teroris Gerakan Radikal kembali terjadi kali ini terjadi di Paris, Prancis. Sekelompok militan teroris menyerang Kantor Media Charlie Hebdo (Charlie Weekly) sebuah media majalah mingguan yang bergenre Satire karena Majalah ini diduga telah menghina Umat Islam dengan membuat karikatur Nabi Muhammad SAW. Akibat serangan ini, 12 orang serta 3 personil polisi Prancis tewas akibat serangan ini beberapa diantaranya yang tewas adalah 4 orang kartunis di media ini termasuk Pemimpin Redaksi "Charlie Hebdo". Salah satu dari kelompok militan ini terlihat dalam sebuah video mengucapkan takbir "Allahu Akbar" bersamaan dengan 4 tembakan beruntun ke arah kantor media tersebut serta menembakkan secara membabi buta dalam serangan ini. Pihak Kepolisian serta Intelijen Prancis mengatakan bahwa serangan dari kelompok militan tersebut dikhawatirkan akan terus berlanjut karena serangan berlangsung secara masif. [caption id="" align="aligncenter" width="469" caption="Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen} "]

Sebuah lubang bekas serangan Militan di Kantor Media Charlie Hebdo Paris, Prancis pada Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}

[/caption] Dalam kesempatannya di hadapan Pers, ia memberikan keterangan terkait hal ini. "Sebuah tindakan yang tak berperikemanusiaan dan biadab terjadi hari ini di Paris," ucapnya. Francois juga mengatakan bahwa Pihaknya akan mengambil langkah - langkah untuk menangkan seluruh militan yang telah merusak kedamaian di Kota yang dijuluki sebagai "Kota Penuh Cinta". Selain itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls telah menginstruksikan pengamanan super ketat di seluruh objek vital di seluruh Prancis termasuk Rumah Ibadah Umat Islam dan sebagainya. [caption id="" align="aligncenter" width="352" caption="Petugas Pemadam Kebakaran Kota Paris mengevakuasi korban dari tempat kejadian pasca serangan kelompok Militan di Kantor Charlie Hebdo Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}"]

Petugas Pemadam Kebakaran Kota Paris mengevakuasi korban dari tempat kejadian pasca serangan kelompok Militan di Kantor Charlie Hebdo Paris, Prancis Rabu (7/1). {REUTERS/Jacky Naegelen}

[/caption] Serangan Kelompok Militan ini diduga terkait akumulasi Majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad pada November 2011 lalu ditambah dengan sebuah tweet dari media ini yang memuat karikatur Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi disandingkan dengan kalimat syahadat. Dalam kesempatan wawancara dengan CNN, Juru Bicara Gedung Putih (White House) Josh Ernest mengatakan seluruh masyarakat Prancis bersama Amerika Serikat mendukung perang melawan Kelompok ISIS dan jaringan teroris lainnya. Sementara pihak Amerika Serikat mengakui belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pasca kejadian tersebut, pihak Kepolisian Prancis serta beberapa instansi lain di Prancis melakukan pengamanan super ketat untuk mengantisipasi serangan susulan kembali terjadi oleh Kelompok Militan tersebut. (BBC/AFP/REUTERS/CNN/RTG)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline